GIANYAR – Mengantisipasi terjadinya kasus bunuh diri, dan juga mengurangi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Pemkab Gianyar akan membuat klinik konseling lengkap dengan call center. Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Kamis (12/3/2020).
Bupati mengaku sangat prihatin, kondisi masyarakatnya yang gampang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Karenanya, akan dibuat sebuah fasilitas berupa klinik konseling. ‘’Tidak jarang ada anak yang bunuh diri karena tidak diberikan handphone, sakit lama tidak sembuh pilih bunuh diri, dan ada juga depresi,’’ ungkapnya.
Ketua DPC PDIP Gianyar ini mengatakan, akan membuat call centre kepada yang tengah depresi. Selain itu, klinik konseling juga akan dibuatkan khusus, sehingga diharapkan dapat meminimalisir adanya kasus bunuh diri. ‘’Minimal kalau depresi mereka bisa konseling terlebih dahulu, jadi kalau ada niat bunuh diri minimal bisa dipendamlah niatnya itu,’’ tegassnya.
Untuk diketahui, pada awal 2020 sudah ada tiga kasus bunuh diri. Kasus bunuh diri terjadi di wilayah hukum Polsek Sukawati, Senin (13/1/2020). Korban Ni Ketut Erna Sukmawati (31), asal Seririt, Singaraja nekat gantung diri di kamar mandi kosnya berlokasi di Banjar Pengambangan, Desa Batubulan, dengan motif asmara.
Lanjut pada Februari 2020, terjadi di Banjar Kutuh Kaja, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, dengan korban, I Made Sukadana yang diduga depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Jumat (7/2/2020). Sedangkan ketiga, diduga karena menderita sakit paru-paru dan tidak kunjung sembuh, I Made Budiarsa warga Banjar Dukuh, Desa Sidan, Gianyar, nekat mengakhiri hidupnya bunuh diri dengan gantung diri, Minggu (8/3/2020). 011