Pembangun Sistem Pertanian Terpadu di Labangka, Gubernur Zul Minta Dinas Pertanian NTB Matangkan Perencanaan

Foto: GUBERNUR NTB GUBERNUR NTB Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah saat mendengarkan paparan Kadis Pertanian di ruang kerjanya. Foto: ist
Foto: GUBERNUR NTB GUBERNUR NTB Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah saat mendengarkan paparan Kadis Pertanian di ruang kerjanya. Foto: ist

MATARAM – Pemprov NTB merencanakan akan segera membangun sistem pertanian terpadu (integrated farming) di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa. Sistem Pertanian Terpadu Labangka merupakan sebuah sistem yang menggabungkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan sektor-sektor strategis lainnya.

‘’Nantinya, sistem ini menggunakan beragam tanaman dan jenis hewan untuk menciptakan suatu ekosistem dalam satu kawasan terintegrasi dengan luas areal seluas 10.000 hektare di komplek Labangka Sumbawa,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Husnul Fauzi, dihadapan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (26/8) malam.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, area Labangka Komplek akan dibangun sistem pertanian terpadu yang menggabungkan subsektor yang ada, seperti sektor tanaman pangan, perikanan, sumber daya mineral, sarana prasarana jalan dan sebagainya. ‘’Sebagai tahap awal akan dikembangkan secara berkelanjutan, ada komoditas peternakan, tanaman pangan, holti, perkebunan, itu satu terintegrasi,’’ kata Husnul Fauzi.

Selain itu, kawasan integrated farming akan dijadikan kawasan edukasi. Dimana masyarakat dapat melihat proses penanaman padi hingga proses memanen. Begitu juga sektor perikanan, proses pembibitan, pemeliharaan hingga panen dapat disaksikan dikawasan tersebut. ‘’Termasuk, sistem manajemen pemasaran yang didalamnya melibatkan UKM dan petani. Jadi, inilah konsep wisata edukasi,’’ tegas Husnul.

Baca juga :  Ketua Umum TI Badung di-MTP, Putu Winasa Siap Melawan demi Kebenaran

Selain itu, Husnul Fauzi juga menjelaskan bahwa sistem integrasi pertanian ini dapat meningkatkan ketersediaan pangan nasional. Sehingga imbasnya dapat mendongkrak pertumbuhan volume ekpor bagi negara. Sistem ini juga dapat mendukung penerapan terknologi dan meningkatkan kapasitas serta kempuan petani. ‘’Termasuk industrialisasi mesin-mesin akan digunakan oleh petani kita,’’ ungkapnya.

Mendengar paparan Kadis Pertanian itu, Gubernur Zulkieflimansyah menyambut baik dan mengapresiasi langkah terobosan ini. Hanya saja, dia menyarankan agar konsep sistem pertanian terintegrasi ini, direncanakan dengan matang dengan menyiapkan manajemen pertanian yang berkelanjutan. ‘’Ingat, sistem ini mengintegrasikan produksi hewan ternak dan tanaman dalam satu kawasan. Jadi, perlu perencanaan yang matang,’’ kata Bang Zul.

Menurut Bang Zul, di lahan seluas 10.000 hektar itu, seyognya agar dipetakan dengan cermat pengembangan integrated farming Labangka. Baik itu lokasi untuk pengembangan sektor tanaman pangan, holtikuktura, perkebunan, peternakan maupun sektor perikanan.

‘’Sehingga, tahun 2021, kita dapat panen perdana, dengan menghadirkan Menteri Pertanian di kawasan tersebut,’’ pungkas Bang Zul. 031

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.