POSMERDEKA.COM, DENPASAR – SMPN 1 Denpasar yang keren dengan sebutan Spensa memang pas dijuluki sekolah serba bisa. Tempat berkumpulnya siswa berotak cerdas namun juga berbakat dalam seni. Buktinya, di ajang Pekan Seni Remaja (PSR) anak-anak Spensa tampil luar biasa.
Pada Sabtu (15/4/2023), Kepala SMPN 1 Denpasar, I Wayan Murah, S.Pd., menerima piala bergilir dan juara umum PSR dari Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, saat penutupan Porsenijar Kota Denpasar 2023 di Gor Lila Bhuana Denpasar. Di ajang bergengsi PSR, Spensa untuk kesekian kalinya meraih juara umum setelah mengantongi enam emas dan tiga perak.
Kasek Wayan Murah menyebutkan emas diraih di lomba menyalin huruf latin ke huruf Bali oleh Ida Bagus Yudha Abimayu, di lomba tari Kebyar Duduk oleh I Made Putra Wedasmara, dan di lomba mapidarta bahasa Bali oleh I Gusti Putu Oka Wikan Winanda. Sementara perak diraih di lomba tari Cendrawasih oleh Sang Ayu Jamar Dana Sari-I Dewa Ayu Sashika Artha Kirana, lomba gender wayang berpasangan oleh I Kadek Bagus Cahya Anom A.D, Made Adelia Riendra M, I Made Abi Dwi Dharma, dan I Ketut Wahyu Kama Arta, dan paduan suara.
Selain juara umum PSR, Spensa juga meraih ranking 9 di bidang olahraga dengan mengemas 12 emas, 8 perak dan 7 perunggu. Medali emas diraih dari cabor tenis meja, taekwondo, senam, catur, renang dan basket putra. Melengkapi prestasi 10 besar di bidang olahraga, atlet catur Spensa, Ni Nyoman Saskia Permata Sari juga dinobatkan sebagai atlet terbaik tingkat SMP putri.
Wayan Murah mengaku puas dengan hasil Porsenijar tahun ini karena kemenangan diperoleh lewat perjuangan yang amat berat. ‘’Kami targetkan tahun depan juara umum lagi, dan bidang olahraga mampu meningkatkan perolehan medali emas,’’ ujarnya.
Wayan Murah mengakui keberhasilan ini berkat kerja keras bersama antara pembina, siswa, guru dan pegawai. Yang utama adalah keseriusan dalam pembinaan dan sekolah menyiapkan media pembinaan. Di samping bibit-bibit baru muncul lewat rekrutmen yang profesional.
Berbagai prestasi ini, kata dia, membuktikan Spensa mampu mengasah otak kiri dan otak kanan siswa. Dua komponen ini dikembangkan secara seimbang untuk bisa mencetak manusia yang utuh. Kuat ipteknya, tangguh budaya dan budi pekertinya.
Wayan Murah berharap ke depan Spensa mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi itu sepanjang masa. Dengan prestasi ini membuktikan Spensa tak hanya kumpulan siswa cerdas dan kreatif namun mampu berprestasi di segala bidang.
Melihat potensi dan semangat ini, Wayan Murah yakin Spensa tetap yang terbaik di Porsenijar dan harus harum terus di mata masyarakat. Kuncinya, disiplin, warga sekolah senantiasa pakedek pekenyum dan pemimpin Spensa ke depan adalah pemimpin yang paham dengan ajaran atau konsep Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. tra