Pasar Gotong Royong, Keberpihakan Pemprov Terhadap Produk Lokal Bali

GUBERNUR Koster didampingi istri, Putri Koster dan Wagub Cok Ace tampak berbelanja di Pasar Gotong Royong di Depan Kantor Gubernur Bali, Jumat (14/8/2020). foto: ist

DENPASAR – Dalam Pasar Gotong Royong yang diadakan setiap hari Jumat, tidak harus ada peningkatan. Akan tetapi jikalau sudah maksimal, itu tetap dipertahankan.

Namun dari semua itu, yang terpenting adalah kontinyuitas. Keberlangsungan dari program keberpihakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terhadap keberlangsungan produk lokal Bali.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster saat meninjau Pasar Gotong Royong di Depan Kantor Gubernur Bali, di Renon, Denpasar, Jumat (14/8/2020).

“Jadi kalau sudah sepakat setiap hari Jumat, setelah PNS selesai berolahraga, maka mereka berbelanja secara konsisten dan kontinyunitas yang harus dilakukan, sehingga para petani maupun nelayan merasa diperhatikan dengan membeli produk mereka. Itu alasan kenapa pasar ini dilakukan,” ujarnya.

Putri Koster yang juga Ketua TP PKK Provinsi Bali ini berharap, pasar ini bisa menyebar ke instansi lain, sehingga mampu mendongkrak penjualan produk lokal Bali, mengingat ribuan kantor dinas tersebar di seluruh Bali.

“Dengan adanya pasar ini, maka pasar tradisional khususnya di hari Jumat tidak terlalu sesak. Karena sudah terbagi dengan adanya pasar-pasar di Dinas,” tandasnya.

Dikatakannya, pasar inipun tidak akan mengganggu pasar tradisonal yang ada. Karena hanya dilakukan setiap Jumat. “Kalau pasar tradisional sudah penuh pasokan, maka pasokan dibawa dan dijual kesini,” ujarnya.

Baca juga :  Diskop dan UMKM Denpasar Dorong Koperasi ‘’Go Digital’’

“Dampaknya lebih positif, kerumunan nike berkurang di pasar tradisional karena pegawai kantor di hari Jumat untuk belanja satu minggu sudah disini,” imbuhnya.

Sementara terkait aturan yang mewajibkan berbelanja 10 persen dari gaji sebulan, kata dia, itu untuk mengkoordinasikan agar PNS betul-betul belanja.

“Artinya ini gaji yang disisihkan ini adalah diendapkan untuk belanja demi keberlanjutan petani lokal kita. Itu kan tidak ada ruginya. Karena berbelanja kepentingan pribadi sekaligus untuk sosial,” pungkasnya.

Dalam pasar itu, tampak Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wagub Cok Ace meninjau dan berbelanja langsung. “Saya tadi beli lain (songket-red),” kata Gubernur Koster. alt

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.