Mentahkan Paket Diatmika-Muntra, Golkar Dukung Giriasa di Badung?

IGN Agung Diatmika (tiga kanan) dan Wayan Muntra (tiga kiri) bersama mitra koalisi saat deklarasi paket ini di kantor DPD Partai Golkar Badung pada 30 Juli 2020 lalu. Foto: gus hendra
IGN Agung Diatmika (tiga dari kanan) dan Wayan Muntra (tiga dari kiri) bersama mitra koalisi saat deklarasi paket ini di kantor DPD Partai Golkar Badung pada 30 Juli 2020 lalu. Foto: gus hendra

DENPASAR – Adanya pertanyaan kader Partai Golkar di Badung terkait lambatnya rekomendasi partai terhadap paket Diatmika-Muntra di Pilkada 2020 ini, mulai tersibak alasannya. Alih-alih merestui Diatmika-Muntra, Kamis (27/8/2020) terbetik isu DPP Partai Golkar justru merekomendasikan kadernya untuk mendukung petahana Giri Prasta-Suiasa. Bila isu tersebut benar, tentu ini akan memuluskan langkah Giriasa untuk melanjutkan kepemimpinan mereka ke jilid II.

Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, yang dimintai konfirmasi atas rumor tersebut, berkata sudah melaksanakan kewajiban mengusulkan ke DPP sesuai mekanisme. “Sesuai dengan usulan DPD Golkar Badung bersama koalisi di Badung, kami mengusulkan pasangan Diatmika-Muntra ke DPP. Bahwa yang punya kewenangan menetapkan rekomendasi adalah DPP, kami menunggu keputusan DPP,” jawabnya bernada diplomatis via Whatsapp.

Bacaan Lainnya

Mengenai sikap DPD Partai Golkar Bali jika benar DPP merekomendasikan untuk mendukung petahana, Sugawa mendaku siap mengamankan keputusan tersebut. Namun, sekali lagi bila isu tersebut memang benar adanya, dia akan minta informasi ke DPP apa dasar kebijakan tersebut. Selanjutnya jawaban DPP akan disosialisasikan ke bawah. Disinggung apakah dia pribadi berarti belum tahu kebenaran isu itu, Sugawa menulis, “Info lisan sudah, tapi tertulis belum.”

Baca juga :  Terkait Penanganan Kasus Pelecehan Seksual, Kompolnas dan Kementerian PPA Datangi Polres Tabanan

Di kesempatan terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa, menanggapi isu tersebut dengan nada sama seperti Sugawa. Dia bilang belum tahu apa keputusan DPP, karena belum ada informasi pasti. “Kita tunggu saja yang pasti dari pusat. Kiranya dalam waktu dua hari ini,” tutupnya.

Ketua Koalisi Rakyat Badung Bersatu (KRBB), AA Bagus Candra Arka, yang dihubungi, tidak banyak komentar. Dia mengakui mendengar ada isu tersebut, tapi tidak bisa memastikan apakah isu itu benar atau sekadar kabar burung. “Yang jelas Golkar di Badung sudah berproses sampai melahirkan paslon, dan itu diserahkan ke DPD I dan lanjut ke DPP. Bagaimana keputusan akhirnya itu kewenangan DPP,” kelit kader Golkar tersebut.

Sementara IGN Agung Diatmika sebagai bakal calon Bupati Badung juga tidak bersedia memberi banyak komentar saat dimintai tanggapan. Dia beralasan menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada partai pengusung di KRBB. “Nika (itu) kan mangkin (sekarang) sepenuhnya kewenangan partai, termasuk di Golkar. Sebelum ada bukti hitam di atas putih, tyang durung purun (saya belum berani) berkomentar mangda ten iwang (supaya tidak salah),” sebutnya dengan artikulasi hati-hati.

Sejumlah sumber menuturkan, tidak direstuinya paket Diatmika-Muntra tidak lepas dari konflik internal Golkar, antara Sugawa Korry dengan Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. Meski sebelumnya mereka sangat harmonis, tapi belakangan merenggang, suatu hal yang sempat dibantah Sugawa di hadapan media, Rabu (26/8) lalu. Meski DPD Partai Golkar Bali serius mengusung Diatmika-Muntra, tapi kewenangan Sugawa hanya sebatas membawa aspirasi dari Badung. Keputusan akhir siapa yang diusung partai tetap di tangan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Baca juga :  Sehari, Denpasar Tambah Lima Pasien Covid-19 Meninggal

Seperti diberitakan sebelumnya, Sugawa Korry mengklaim tidak ada masalah rekomendasi untuk di Badung. “Masalahnya itu hanya karena baru dikirim ke DPP, dan proses mendapat calonnya kan lumayan lama. Tidak ada masalah prinsip di sini,” ujarnya didampingi Sekretaris Made Dauh Wijana dan Waka Bidang OKK, Dewa Suamba Negara, Rabu (26/8/2020).

Untuk diketahui, Diatmika-Muntra diusulkan KRBB yang gabungan antara Golkar, Nasdem, dan Gerindra. Diatmika dari nonkader, dan Muntra kader Golkar. Nasdem sudah merilis rekomendasi, Selasa (25/8) lalu, sedangkan sampai kini Gerindra dan Golkar belum menurunkan rekomendasi. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.