Kurma dan Sacha Inchi Jadi Komoditas Unggulan

PANEN Raya Sacha Inchi dan Kurma Lokal di Dusun Gondang Timur, Kecamatan Gangga, KLU. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi; bersama Kepala Pusat pengembangan riset tanaman pangan Brin Nasional, Dr. Yudistira; dan Bupati Lombok Utara, Direktur PT Tani Makmur, PT ukhuah Datu Nusantara dan sejumlah tokoh lainnya melaksanakan panen raya Sacha Inchi dan Kurma Lokal di Dusun Gondang Timur, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Acara ini menjadi penanda keberhasilan pengembangan riset dan inovasi agro ekosistem lahan kering untuk budidaya dan hilirisasi hasil kurma tumpangsari kacang Sacha Inchi di wilayah agroekosistem kering yang digagas oleh masyarakat dan kelompok tani bersama mitra Ukhuwah Datu Nusantara.

Bacaan Lainnya

Gede menyampaikan apresiasi terhadap model pertanian inovatif ini yang berhasil mengoptimalkan lahan kering menjadi sumber produktivitas dan peningkatan kesejahteraan petani. Tercatat, sebanyak 5.000 pohon kurma telah ditanam, dan kacang Sacha Inchi telah dikembangkan di atas lahan seluas 15,75 hektare melalui sistem tumpangsari yang efisien dan berkelanjutan.

“Inovasi ini bukan sekadar panen atau hasil budidaya. Ini adalah bagian dari transformasi pembangunan daerah yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan kekuatan lokal,” tegasnya, Kamis (3/7/2025).

Baca juga :  PMI Klungkung Salurkan Bantuan untuk Korban Tanah Longsor

Menurut Gede, pihaknya siap memfasilitasi riset lanjutan terhadap inovasi ini dan akan mengusulkannya sebagai inovasi unggulan asal NTB dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2025. Hal itu, merupakan komitmen yang sesuai dengan peran Brida sebagai lembaga yang mendorong riset terapan, pendampingan teknologi, dan penguatan kelembagaan petani di daerah.

‘’Program ini juga dinilai selaras dengan tiga program prioritas Gubernur NTB, yakni pengentasan kemiskinan ekstrem, karena inovasi ini terbukti meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan, ketahanan pangan, dengan diversifikasi komoditas unggulan lokal yang adaptif terhadap lahan kering dan iklim tropis. Serta, wisata NTB mendunia, melalui potensi pengembangan agro-eduwisata berbasis inovasi pertanian khas daerah,’’ jelasnya.

‘’Melalui riset dan sinergi lintas sektor, kita membangun kemandirian pangan, memberdayakan petani, dan memperkenalkan pertanian NTB ke panggung nasional,’’ sambung Gede. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.