GIANYAR – Setelah pemutusan kerja sama oleh BPJS, RS Famili Husada kehilangan hampir 6.000 pasien setiap bulan. Karena itu, RS Famili Husada berharap bisa kembali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Saat ini rumah sakit berlokasi di Jalan Raya Samprangan, Gianyar tersebut masih berusaha memenuhi kekurangan yang menyebabkan BPJS mengakhiri kerjasama. Dalam kondisi seperti ini, manajemen juga tetap berusaha tidak mem-PHK atau merumahkan para pekerjanya.
Pengawas RS Famili Husada Gianyar, Made Gde Wisnu Wijaya, Kamis (12/1/2023) mengatakan, RS Famili Husada masih tetap beroperasi. Usai pemutusan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, rata-rata pasien umum yang datang sebanyak 80 orang per hari dengan tingkat okupansi 10 persen.
Meskipun jumlah pasien berkurang drastis, pihaknya tetap berusaha mempertahankan pegawai. “Meskipun RS lain yang senasib dengan kami ada yang mem-PHK pegawai, kami akan tetap mempertahankan pegawai. Karena jika terjadi pemutusan hubungan kerja, imbasnya akan sangat besar,” paparnya.
Dia mengaku sangat berharap BPJS Kesehatan membuka pintu kerjasama lagi. Karena itu, pihaknya kerja cepat dalam proses melengkapi dan mengevaluasi kekurangan yang menyebabkan ada pemutusan kerjasama. Baik dari segi kamar, pelayanan dan sebagainya. “Mudah-mudahan dengan perbaikan yang kami lakukan, dapat mengetuk hati pihak BPJS,” pintanya.
Terkait nominal pengembalian kelebihan klaim, BPJS belum bersedia buka-bukaan. Kepala BPJS Kesehatan Bali Timur, Elly Widiani, berkata BPJS berkewajiban audit dan verifikasi rutin setiap bulan kepada semua faskes. “Terkait ada kelebihan bayar akibat kesalahan pengkodean dan lain-lain, sudah dikembalikan oleh semua faskes,” katanya tanpa merinci lebih detail.
Intinya, lugas Elly, ketika fasilitas kesehatan tidak dapat memenuhi kriteria penilaian faskes kerjasama dan komitmen yang diminta, perlu kajian serta perbaikan dulu kalau mau kerjasama kembali. “Bukan masalah nominal yang menjadi poin utamanya. BPJS Kesehatan tidak bekerja sama dengan RS FH bukan karena angka, tapi komitmen dan seleksi yang belum bisa dipenuhi,” serunya menegaskan. adi