POSMERDEKA.COM, JAKARTA – Tunggal putri Indonesia asal Bali, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi mengaku mendapat banyak pelajaran dari para pemain tunggal putri senior di Pelatnas PP PBSI Cipayung.
“Dhinda baru tahun ini ikut di level senior dan Dhinda dapat banyak pengalamannya. Ketika masuk Pelatnas juga sparing sama senior-senior seperti Kak Komang (Ayu Cahya Dewi), Kak Ester (Nurumi Tri Wardoyo), dan Kak Grego (Gregoria Mariska Tunjung) juga,” ungkap Dhinda, di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2024).
“Bola-bolanya sangat sulit. Awalnya kesusahan untuk melawan senior-senior, tapi seiring berjalannya waktu, Dhinda mulai terbiasa dengan bola-bola sulit seperti itu. Banyak pengalaman dan hal yang bisa dipelajari dari situ juga,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, juara Indonesia Masters II Super 100-2024 itu mengatakan para seniornya juga banyak memberikan nasihat serta arahan agar Dhinda dapat bersiap untuk menghadapi bola-bola sulit pada turnamen dengan level lebih tinggi di masa depan.
“Kak Grego banyak kasih nasihat ke Dhinda juga, kayak, ‘Dhinda harus tambah pukulan seperti ini, karena di atas itu mainnya seperti ini,’ gitu,” kata Dhinda, seperti dilansir posmerdeka.com dari antaranews.
Setelah meraih gelar juara turnamen BWF Super 100 di Surabaya, pemain asal Bali itu tidak ingin cepat puas. Dhinda mengatakan memiliki tekad untuk bisa tampil konsisten dan berprestasi, sehingga bisa mempercepat dirinya untuk naik kelas.
“Dhinda berharap di pertandingan-pertandingan selanjutnya, Dhinda bisa juara lagi di level yang lebih di atas lagi. Dhinda usaha biar prestasinya konsisten,” kata dia.
“Pelatih bilang yang penting semangat. Dengan postur Dhinda yang kecil ini, Dhinda harus ulet, apalagi lawan yang tinggi dari negara-negara lain, jadi Dhinda harus siap di setiap pertandingannya, harus berani capai,” pungkas Dhinda. yes