Jumlah Penderita TBC di Bangli Meningkat Sejak 2021

KADIS Kesehatan Bangli, dr. I Nyoman Arsana. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Penderita penyakit tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Bangli belakangan ini mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 tercatat 88 kasus, tahun 2023 sebanyak 104 kasus, dan hingga Mei 2024 ditemukan 40 kasus. Terjadi tren peningkatan setiap tahun sejak tahun 2021.

Data tersebut disampaikan Kadis Kesehatan Bangli, dr. I Nyoman Arsana; didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), I Nyoman Sudarma, Rabu (26/6/2024).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Arsana menjelaskan, meningkatnya temuan kasus TBC karena semakin gencarnya sistem deteksi dan pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan. Umumnya penderita datang berobat setelah mengalami gejala seperti batuk berdahak yang berkepanjangan. “Setelah diperiksa, baru penderita sadar kalau mengidap tuberkulosis. Gejala baru kelihatan dalam kurun waktu enam bulan,” jelasnya

.
Meski ada tren peningkatan, katanya, jika dibandingkan dengan temuan nasional maka masih tergolong rendah. Sebab, temuan kasus tingkat nasional mencapai 225 kasus. “Berbagai upaya dilakukan Diskes untuk menekan penyebaran penyakit akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis ini,” sebutnya.

Salah satu yang gencar dilakukan, imbuhnya, adalah sosialisasi ke masyarakat. Sebab, TBC merupakan penyakit menular. Bila ada warga mengalami gejala batuk yang tak kunjung sembuh, dia mengimbau agar segera memeriksakan diri ke faskes terdekat.

Baca juga :  Utamakan Musyawarah Mufakat, Plh Bupati Apresiasi Langkah DPRD Badung, Bahas Pilkel Desa Angantaka

Jika hasil pemeriksaan ternyata ada terkontaminasi tuberkulosis, tenaga kesehatan akan secepatnya menangani dan akan mengurangi risiko penyebaran.

Disinggung langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit TBC, dia menyebut dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Misalnya rajin berolahraga, tidak begadang hingga larut malam, menjaga pola makan, menghindari konsumsi alkohol dan tidak merokok.

“Khusus untuk tempat tidur, juga harus memiliki ventilasi yang memadai, sehingga ada cahaya matahari yang masuk,” pesannya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.