”Peduli Sulinggih dan Pecalang Terdampak Covid-19”
BULELENG – Untuk mencegah meluasnya pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang merebak di Bali berbagai pihak bahu membahu bergotong royong bekerja memutus mata rantai virus yang berasal dari Wuhan itu. Tak ketinggalan organisasi masyarakat Jagabaya Dulang Mangap Kabupaten Buleleng melakukan berbagai aksi.
Setelah sebelumnya melaksanakan spraying disinfektan di beberapa kecamatan se-Buleleng dan gerakan donor darah, Jagabaya Dulang Mangap Buleleng kembali bergerak dengan membagikan sembako dan alat pelindung diri (APD) kepada para pecalang.
“Bantuan berupa paket sembako dan APD merupakan kerjasama dengan Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bali,” jelas Ketua Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng, Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE kepada media beberapa waktu lalu.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di Pura Asem Kembar Desa Tukadmungga Kecamatan Tukadmungga Kabupaten Buleleng. Penyerahan dilakukan Pimpinan Wilayah BRI Bali Ida Bagus Ketut Subagia, secara simbolis kepada Ketua Jagabaya Dulang Mangap Provinsi Bali Kadek Agus Suartana, SH untuk selanjutnya diserahkan ke Pengurus Jagabaya Dulang Mangap Buleleng diwakili Ketut Supandra,SPd selaku Wakil Ketua JDM Buleleng.
Hadir pula Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Mukti Sidha Kerti dari Gria Amla Buana Arum Sari Tukad Mungga dan Gede Pasek Suardika, SH, MH, selaku DPP Jagabaya Dulang Mangap. Bantuan dalam bentuk paket sembako sebanyak 450 paket akan disalurkan kepada sulinggih, para lansia dan disabilitas sedangkan bantuan APD (alat pelindung diri) berupa masker, latex gloves, biskuit, sanitizer, vitamin dan susu selanjutnya dibagikan kepada para pecalang.
Lebih lanjut Ketua JDM Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja SE menyatakan dipilihnya pecalang sebagai penerima bantuan mengingat peran dan tugas mereka yang sangat strategis dalam memutus rantai penyebaran wabah Covid 19. “Pelibatan desa adat dalam memutus rantai penyebaran covid 19 menjadi kearifan lokal Bali yang cukup efektif dalam memutus rantai penyebaran covid 19,” jelas aktifis mahasiswa Hindu ini.
Menurutnya warga adat masih tunduk dan patuh pada aturan dan perangkat desa adat termasuk pecalang. Sehingga melibatkan desa adat dan pecalang maka partisipasi warga akan lebih baik dan lebih efektif dalam mematuhi imbauan dan upaya-upaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
Sementara paket sembako disalurkan kepada para sulinggih, lansia dan kaum disabilitas.
Penyaluran bantuan kepada para sulinggih sebagai wujud rasa hormat kepada para pemimpin umat tersebut. Sedangkan penyaluran kepada pada lansia dan kaum disabilitas dilakukan karena mereka adalah kelompok paling rentan yang terdampak wabah covid 19 ini tegas alumni Smansa Singaraja angkatan 1992 ini.
Pihaknya menyambut baik dan merasa terhormat mendapat kepercayaan dari lembaga keuangan nasional untuk terlibat dalam aksi sosial pemberantasan wabah covid19. “Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi para pecalang yang menjadi salah satu garda terdepan pemberantasan virus bersama aparat Kepolisian dan TNI serta aparat Pemda,” tegasnya. Ditambahkannya para pecalang perlu disupport APD dan kebutuhan nutrisinya agar kesehatan mereka dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini dapat terjaga dengan baik.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah BRI Bali Ida Bagus Ketut Subagia menyatakan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini sangatlah memukul kalangan masyarakat bawah dan UMKM. “Bank BRI sebagai partner masyarakat dan UMKM tergerak melakukan kegiatan sosial ini sebagai tanggung jawab sosial kami,” tegas pria yang akrab disapa Pak Bagus ini.
Jagabaya Dulang Mangap adalah organisasi Pasemetonan Pasek yang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi dan kemasyarakatan yang eksis di seluruh kabupaten kota di Bali dan beberapa provinsi di luar Bali. yes