PEKAN Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 tinggal lima hari lagi sebelum ditutup pada 20 September nanti. Sementara kontingen Bali masih berjuang sekuat tenaga, karena minimal butuh 24 medali emas untuk memenuhi target yang diusung para patriot olahraga Pulau Dewata.
Sebagaimana dicanangkan KONI Bali pimpinan (Ketua Umum) I Gusti Ngurah Oka Darmawan, kontingen Bali menargetkan meraih 45 medali emas. Sementara dilansir dari laman resmi PON XXI, Minggu (15/9/2024) hingga pukul 00.30 WIB, Bali baru bisa mengumpulkan 21 emas plus 22 dan 33 perunggu (lihat perolehan medali sementara PON XXI di bawah, -red).
Raihan medali itu menempatkan Bali untuk sementara berada di urutan kedelapan, dibawah DIY (21 emas. 27 perak dan 31 perunggu), Jateng (36 emas), Aceh (41 emas), Sumut (49) berada di peringkat keempat. Sementara kontingen DKI Jakarta memuncaki klasemen sementara dengan 106 emas, 88 perak dan 85 perunggu. Disusul Jabar dengan 96 emas dan Jatim 89 emas.
Andaikan 24 emas itu bisa digapai, Bali tidak hanya bisa memenuhi target tetapi sekaligus mempertahankan peringkat lima besar yang diraih pada PON XX Papua. Tapi dengan catatan, raihan medali emas kontingen tuan rumah Aceh, Jateng maupun DIY maksimal 44 medali emas. Tentunya missiion imposible.
Meski demikian, kontingen Bali belum mau lempar handuk. Bahkan, Kabid Binpres KONI Bali Agung Bagus Tri Candra Arka yang akrab disapa Gung Cok, mengaku optimis atlet Bali bisa memenuhi target yang dicanangkan tersebut. “Mudah-mudahan ini bisa terwujud. Dengan hitung-hitungan sejumlah cabor unggulan belum bertanding, maka target 45 itu astungkara bisa terwujud,” tegasnya.
Adapun cabang olahraga unggulan Bali yang belum bertanding di antaranya seperti tarung derajat, panahan, kempo, renang dan karate. Sedangkan cabang olahraga unggulan yang meleset menyumbangkan medali emas sesuai targetnya seperti diantaranya pencak silat, dan judo.
“Tapi beruntungnya ada cabang olahraga nonunggulan justru meraih emas yang tidak diduga seperti biliar dan rugby. Mereka bisa menutupi emas yang lepas,” tandas Gung Cok, seperti dikutip posmerdeka.com dari baliexpress.id.
Sebagaimana disebutkanTechnical Delegate Tarung Derajat Heru Hernawan, cabor tarung derajat akan memperebutkan 21 medali emas yang akan dipertandingkan di Bale Meuseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh (16-19 September).
Menurut dia ada 21 medali emas yang akan diperebutkan 22 provinsi yang menjadi peserta di cabang olahraga tarung derajat ini dari tiga kategori pertandingan yakni tarung dan seni gerak untuk atlet putra, putri dan campuran.
Ia menyebutkan ada 21 nomor pertandingan yang dipertandingkan yang terdiri dari nomor tarung bebas sebanyak 14 nomor yakni putra yakni kelas 49,1-52 kg putra, 52,1-55 kg putra, 55,1-58 kg putra, 58,1-61 kg putra, 61,1-64 kg putra.
Kemudian kelas 64,1-67 kg putra, 67,1-70 kg putra, 70,1-75 kg putra dan 75,1-80 kg putra. Selanjutnya tarung bebas putri mulai dari kelas 45,1-50 kg putri, 50,1-54 kg putri, 54,1- 58 kg putri, 58,1- 62 kg putri, dan kelas 62,1-66 kg putri.
Setelah itu untuk nomor pertandingan seni pria ada ranger tunggal, getar berpasangan, dan garang beregu. Untuk di kelas putri juga dipertandingkan nomor seni ranger tunggal, getar berpasangan, dan ranger beregu. Selain itu, satu medali emas diperebutkan juga di nomor campuran pertandingan getar beregu.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Cabang Olahraga Karate Zulkarnaen Purba mengungkpkan, cabor karate memperebutkan sebanyak 17 medali emas. “Ada 17 medali emas yang diperebutkan, 17 medali perak, dan 34 perunggu untuk perorangan,” ujarnya.
Sebanyak 17 nomor pertandingan akan berlangsung sejak Senin hingga Kamis yang dihelat di Universitas Negeri Medan (Unimed). Adapun 17 nomor itu yakni untuk nomor putra Kata individu, Kata beregu, Kumite 55 kg, Kumite 60 kg, Kumite 67 kg, Kumite 75 kg, Kumite 84 kg, dan Kumite +84 kg, Kumite beregu putra.
Sementara nomor putri akan mempertandingkan Kata individu, Kata beregu, Kumite 50 kg, Kumite 55 kg, Kumite 61 kg, Kumite 68 kg, Kumite +68 kg, dan Kumite beregu putri.
Sebelumnya, Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) berharap cabang olahraga karate dapat mempertahankan prestasi sebagai cabang yang selalu nol kasus doping.
“Kebetulan karate itu punya pendidikan bagus. Di data kami itu zero (kasus doping). Tolong juga dipastikan jangan sampai ada kasus,” ujar Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto.
Gatot mengatakan pelatih maupun manajer harus mengingatkan kepada atlet-atletnya untuk berhati-hati saat mengonsumsi sesuatu. Biasanya, kasus yang banyak ditemukan adalah ketidaktahuan atlet soal kandungan dalam obat-obatan.
Maka dari itu, jika atlet sakit dan memerlukan obat harus dikonsultasikan dengan tim kesehatan kontingen terkait. Apalagi IADO telah menggelar pertemuan dengan tim kesehatan kontingen soal edukasi tersebut. yes
Perolehan Medali Sementara PON XXI
1.Jakarta 106 88 85
2.Jabar 96 90 96
3.Jatim 89 87 84
4.Sumut 49 25 56
5.Aceh 41 35 39
6.Jateng 36 35 63
7.DIY 21 27 31
8.Bali 21 22 33
9.Lampung 16 12 20
10.Kaltim 13 24 31
11.Banten 13 13 21
12.Riau 12 11 23
13.Papua 11 13 13
14.Kalsel 9 7 13
15.Sulsel 7 12 17
16.Jambi 6 13 20
17.Sumsel 5 12 20
18.NTB 5 7 8
19.Sulut 4 6 8
20.Papeg 4 0 2
21.Papteng 3 4 5
22.Kepri 3 3 4
23.Pabar 3 2 10
24.NTT 3 2 7
25.Babel 3 2 5
26.Gorontalo 3 2 3
27.Sumbar 2 6 16
28.Kaltara 2 0 2
29.Sultra 1 5 5
30.Kalbar 1 4 11
31.Sulteng 1 2 8
32.Kalteng 0 5 2
33.Maluku 0 2 3
34.Papsel 0 2 0
35.Sulbar 0 2 0
36.Bengkulu 0 0 4
37.PBD 0 0 3
38.Malut 0 0 1
39.IKN 0 0 0