POSMERDEKA.COM, BANGLI – Tingginya animo penghobi burung perkutut memberikan imbas positif bagi usaha peternakan perkutut yang dikembangkan, I Ketut Sudara, warga Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli. Berkat keuletannya memelihara perkutut, dia bisa menghasilkan hingga jutaan rupiah per bulan.
Sudara saat ditemui Minggu (8/9/2024) menuturkan, awal usahanya tersebut hanya sebatas hobi memelihara perkutut. Kemudian dia, beralih pada usaha jual beli perkutut. Hingga kini dia telah memelihara 75 ekor berbagai jenis burung perkutut. ‘’Awalnya sepuluh bulan lalu, saya memelihara sekitar empat ekor saja dan kini telah mencapai 75 ekor,’’ ungkapnya.
Seiring dengan hobi yang ditekuninya itu, kata dia, jumlah peminat burung perkutut juga kian meningkat. Sehingga peluang tersebut dimanfaatkan Sudara untuk terjun melakukan jual beli burung perkutut. ‘’Burung perkutut yang saya pelihara tidak hanya dari Bali saja. Melainkan juga banyak didatangkan dari luar Bali,’’ ujarnya.
Disebutkan, adapun burung Perkutut yang saat ini dirawatnya terdiri dari perkutut asli lokal alam dengan berbagai jenis seperti, katuranggan kalung atep, pancoran mas, banyu mili, jambul, rupo cahyo, tunjung biru. Selain itu, juga ada dari hasil ternakan dengan berbagai jenis seperti, putih kapas atau albino, putih lurik, bangkok, cemani, moka, silver biasa dan jambul.
Harganya pun bervariasi harga mulai dari Rp150 ribu sampai Rp5 juta bergantung jenis, suara, bulu dan postur tubuh. “Dengan harga tersebut, diakui dalam sebulan rata-rata bisa laku sekitar 25 sampai 27 ekor dengan omzet mencapai Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan,’’ akunya.
Sementara disinggung cara merawat burung perkutut, kata dia, ada tantangannya yang mesti dihadapi. Terima, ketika ada hama seperti walang sangit, yang jika dimakan burung maka burung akan mati.
Untuk itu, kata dia, perawat burung perkutut harus telaten terutama harus kena sinar matahari, dimandikan seminggu dua kali dan pemberian pakan secara teratur. ‘’Untuk kesehatan, harus rutin juga memberikan vitamin,’’ pungkasnya. gia