Guru SDN 1 Padangsambian Raih Penghargaan Sosok Inspiratif dari Kemdikbudristek

I Wayan Sudiana,S.Pd., guru bahasa daerah SDN 1 Padangsambian yang berhasil meraih penghargaan kategori Sosok Inspiratif, dengan kriteria Guru dengan Pembelajaran Bahasa Daerah Terbaik dari Kemdikbudristek. Foto:ist
I Wayan Sudiana,S.Pd., guru bahasa daerah SDN 1 Padangsambian yang berhasil meraih penghargaan kategori Sosok Inspiratif, dengan kriteria Guru dengan Pembelajaran Bahasa Daerah Terbaik dari Kemdikbudristek. Foto:ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Konsistensi Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, dalam pelestarian dan pengembangan sastra, bahasa dan aksara Bali, menjalar kepada para guru. Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya salah seorang guru bahasa daerah yang bertugas di SDN 1 Padangsambian, Denpasar Barat, meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.

Adalah I Wayan Sudiana,S.Pd, guru bahasa daerah yang berhasil meraih penghargaan kategori Sosok Inspiratif, dengan kriteria Guru dengan Pembelajaran Bahasa Daerah Terbaik. Penghargaan diterima Sudiana pada Ajang Anugerah Merdeka Belajar di Gedung Seni Trimurti, Prambanan, Yogyakarta, Senin (29/5/2023). Ajang itu disaksikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, Dirjen GTK, Prof Nunuk Suryani, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidkkan Menengah, Iwan Syahril

Bacaan Lainnya

Tidak hanya mengharumkan nama Kota Denpasar namun guru kelahiran Denpasar, 5 Agustus 1988 ini juga mengharumkan Provinsi Bali. Pasalnya dari 19 orang yang menerima kategori Sosok Inspiratif, hanya dua orang yang menerima dengan kriteria guru bahasa daerah dengan terobosan pembelajaran terbaik, yaitu Kota Parepare Provinsi Sulsel (Rahmaniar) dan Provinsi Bali (I Wayan Sudiana).

Baca juga :  Kasus DBD di Karangasem Cenderung Menurun

Penghargaan diterima Sudiana tidak instan. Berbagai kegiatan ia ikuti sampai meraih anugerah ini. Di antaranya, kegiatan Diklat Revitalisasi Bahasa Daerah dari Balai Bahasa Provinsi Bali. Mengisi form tentang eksistensi kegiatan sebagai pendidik Bahasa Daerah Bali.

Seperti aktif sebagai penyusun Kurikulum Merdeka Bahasa Daerah Bali, aktif menulis bahan ajar, menjuarai lomba baik dari guru sendiri maupun siswa didiknya dalam bidang bahasa, sastra, dan aksara Bali, aktif dalam keorganisasian bidang Bahasa Daerah Bali. Juga aktif memberikan saran untuk menggunakan model pembelajaran digital bassed learning dipadukan dengan model pembelajaran lainnya agar peserta didik dapat belajar bahasa daerah dimana saja, dan kapan saja tanpa mengenal waktu dan pembelajaran tidak terjadi hanya dikelas saja.

“Anugerah ini merupakan suatu anugrah yang sangat luar biasa bagi pendidik bahasa daerah baik di Bali maupun di Nusantara. Semoga saja anugrah ini tidak berhenti sampai disini saja dan bisa berkesinambungan,” ujarnya, Kamis (1/6/2023).

Anugerah ini juga menunjukan bahwa pendidik bahasa daerah itu ada dan belum punah sebelum bahasa daerah itu punah terutama pada bidang pendidikan dasar (SD). Besar harapannya melalui kegiatan ini agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat lebih memperhatikan pendidik bahasa daerah mulai tingkat dasar sampai menengah atas, serta bahasa daerah punya rumahnya sendiri pada kementrian sehingga bahasa daerah tidak menumpang pada bidang seni budaya. “Karena kedua bidang studi ini sangat sangat berbeda dan memiliki kurikulum yang berbeda pula,” serunya.

Baca juga :  Teater Mandiri Pentaskan ‘’Gerr’’ di FSBJ III

Penghargaan bagi guru bahasa daerah ini merupakan kali pertama yang digelar oleh Kemdikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendukung Merdeka Belajar Episode ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI, Ir. Suharti, mengatakan, penghargaan dengan berbagai kategoei ini dilakukan untuk menyemarakkan merdeka belajar di bulan pendidikan. Dia menguraikan, rincian penghargaan yaitu 76 Pemerintah Daerah, 57 Anugerah Kampus Merdeka, 33 mitra, 19 sosok inspiratif, 10 media daring dan cetak, 16 pemenang lomba foto, 10 artikel dan jurnalistik.

“Semuanya telah melalui proses, kurasi, jelas, dan ketat untuk menerima penghargaan,” ujar Suharti.

Terpisah, Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratma, mengungkapkan, terpilihnya Sudiana sebagai penerima Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif sebagai guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik merupakan kebanggaan bagi Kota Denpasar.

Anugerah ini adalah bentuk dukungan penuh pemerintah untuk menginspirasi kita menjadi sosok yang bisa memberi manfaat baik untuk lingkungan. Karenanya, Agung Wiratama berharap, Sudiana dapat memotivasi guru bahasa daerah lain lebih inovatif dan percaya diri, baik melalui kegiatan MGMP. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.