Gerindra Lebih Tertarik Tawaran PDIP di Pilkada Jembrana? Komit Jaga Pemerintahan Tamba Sampai Akhir

KADE Darma Susila (kanan) saat ngobrol dengan Tjokorda Gede Agung di ruang Komisi 2 DPRD Bali. Foto: ist
KADE Darma Susila (kanan) saat ngobrol dengan Tjokorda Gede Agung di ruang Komisi 2 DPRD Bali. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Posisi Partai Gerindra dalam Pilkada Jembrana 2024 ibarat gadis ranum yang membuat banyak pria terpikat. PDIP yang mayoritas di DPRD Jembrana pun sampai mengajak untuk masuk barisan sekutu menantang Bupati petahana, Nengah Tamba. Di sisi lain, Gerindra masih terikat kontrak politik dengan koalisi yang memenangkan Tamba pada Pilkada 2020.

“Kami masih menunggu arahan dari DPP untuk arah koalisi di Pilkada nanti, karena sifatnya kan serentak,” tutur Ketua DPC Partai Gerindra Jembrana, Kade Darma Susila, ditemui sebelum rapat paripurna DPRD Bali, Senin (22/4/2024).

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi 2 itu mengaku tersanjung ketika PDIP, sebagai partai tergemuk di DPRD Jembrana, menawarkan kerja sama untuk Pilkada Jembrana. Menurutnya, tawaran itu termasuk realistis. Pertimbangannya, kekuatan di parlemen tidak selalu linier dengan hasil pilkada. Bagaimana Bupati Tamba bisa menang di Pilkada Jembrana meski PDIP lebih dominan perolehan suara saat Pileg 2019.

“Yang ditawari PDIP itu Gerindra dan Golkar untuk jadi calon Wakil Bupati. Kalau di Gerindra ya berarti saya ditawari posisi itu. Tapi baru sebatas komunikasi politik saja, belum ada kesepakatan apa-apa,” papar politisi kalem ini.

Baca juga :  Diposisikan Nonpartai-Tokoh Muda, Putra Cok Ace Ikut Survei KIM Plus Gianyar

Mengenai potensi koalisi Gerindra di Pilkada Jembrana, Susila mendaku kalau mengacu kepada Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pusat, berarti tetap sama. Dalam hal ini tetap gabung dengan Demokrat sebagai partai pendukung Bupati Tamba. Hanya, karena politik berkaitan dengan negosiasi, dia mengaku sejauh ini belum ada tawaran konkret dari Tamba untuk kerja sama dengan Gerindra.

“Yang sudah pasti menawarkan posisi itu ya baru PDIP. Komunikasi dengan Pak Tamba juga tetap berjalan bagus sejauh ini, tapi ya baru sebatas itu,” ungkapnya. “Komunikasi dengan Pak Tamba itu bagian dari komitmen kami untuk menjaga koalisi sampai batas akhir masa jabatan beliau,” sambungnya sambil tersenyum.

Disentil lebih condong ke mana suasana kebatinan Gerindra saat ini, antara dengan Demokrat yang masih jadi koalisi atau dengan PDIP yang jadi lawan di Pilpres 2024, Susila hanya tertawa. “Politik kan dinamis, bergantung komunikasi. Kalau hari ini yaaa..,” jawabnya tertawa nakal.

Artinya dansa-dansi politik jalan terus? Dikejar pertanyaan itu, lagi-lagi Susila hanya menjawab dengan tertawa.

Wakil Sekretaris Internal PDIP Bali, Tjokorda Gede Agung, yang juga kolega Susila di Komisi 2, tidak menjawab lugas peluang PDIP untuk kerja sama dengan Gerindra di Pilkada Jembrana. “Yang sudah jelas begitu nggak usah ditanya lagilah,” sahutnya kalem sambil senyum-senyum. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.