Generasi Milenial Optimis Pariwisata Bali Segera Pulih

PELEPASAN balon ke udara oleh KPMB serta tamu undangan sebagai tanda dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam memulihkan pariwisata Bali. foto: gus alit

”KPMB Dukung Pariwisata Bali Era Baru”

DENPASAR – Terik panas sinar matahari yang menyengat tubuh tak menyurutkan semangat puluhan Komunitas Pemuda Milenial Bali (KPMB) menggelar aksi sosial giat bersih lingkungan untuk menyambut pariwisata dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Renon, Denpasar, Minggu (2/8/2020).

Bacaan Lainnya

Tampak hadir dalam acara yang juga diisi dengan deklarasi tentang komitmen mendukung Pemerintah Provinsi Bali untuk pariwisata di era new normal ini, diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa, Kelompok Ahli Gubernur Bali Ketut Jaman, pengusaha sukses Cok Krisna, Asita Bali serta undangan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Putu Astawa yang mewakili Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pelonggaran terhadap aktivitas masyarakat Bali, khususnya di bidang pariwisata dilakukan secara bertahap. Karena melihat pengalaman yang terjadi di luar negeri, terjadi gelombang kedua.

“Untuk itu bapak gubernur melakukan secara bertahap, mulai 9 Juli lalu untuk pariwisata lokal yang kemudian dilanjutkan tahap kedua pada 31 Juli kemarin untuk wisatawan domestik, dan nanti tahap ketiga yang direncanakan bulan September mendatang untuk wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya komunitas peranserta dari generasi milenial ini, maka pariwisata Bali diharapkan segera pulih. “Di sinilah peran pemuda untuk mendukung generasi muda Bali. Mudah-mudahan acara ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan pariwisata Bali,” tandasnya.

Baca juga :  Bocah 3,5 Tahun Tewas Telenggelam di Kolam GKBK Jembrana

Sementara Ketut Jaman mengatakan bahwa tantangan di tengah pandemi ini sangat berdampak luas. Khususnya terkait new normal yang diartikan beda, sehingga diputuskan oleh pemerintah mencari diksi atau istilah umum, yakni adaptasi baru.

“Dunia pariwisata pasang surut seperti laut. Di mana saat ini pariwisata yang sangat surut. Namun saya yakin pariwisata tidak akan pernah mati. Karena kita saja bosan berdiam diri di rumah, dan ingin keluar rumah,” tuturnya.

Sedangkan pemilik Krisna Oleh-oleh Cok Krisna menuturkan, akibat pandemi dirinya terpaksa menjual Ferrari. Di mana dia beli seharga Rp 11,5 miliar, dan dijual laku Rp 6 miliar. “Saya jual untuk membeli sembako bagi 2 ribuan karyawan saya. Jadi kendatipun ekonomi turun, kegiatan sosial tetap jalan,” tandasnya.

Namun semenjak dibuka pariwisata secara bertahap oleh pemerintah, usahanya pun berangsur-angsur pulih. “Dibuka kemarin, penjualan kami tembus Rp100 juta per hari. Cukup untuk menutup biaya operasional,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua KPMB, I Putu Putra Jaya Wardana menjelaskan KPMB adalah komunitas yang ingin mengembangkan Bali. Ada 10 bidang yang ada dalam komunitas ini. “Semoga kedepannya perekonomian Bali pulih, khususnya dibidang pariwisata ini,” ujar Putra Wardana yang juga anggota Kelompok Ahli Gubernur Bali termuda ini.

Ditambahkannya, KPMB yang merupakan kaum milenial ini bertujuan untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya membangun pariwisata di tengah pandemi ini. Karena menurut dia, pariwisata yang berkembang akan berdampak pada perekonomian yang meningkat bagi masyarakat Bali. “Untuk itu, saya harap pemerintah merangkul kaum milenial dalam membangun pariwisata ke depan ini,” pungkasnya. alt

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.