DENPASAR – Kantor BPBD Provinsi Bali tampak sepi dan tanpa aktivitas. Dari informasi yang dihimpun Kamis (27/8/2020), berhembus kabar bahwa sebanyak 21 staf yang bertugas di kantor ini diduga terpapar virus Covid-19. Bahkan, informasi menyebutkan sejak seminggu lalu staf maupun pegawai tidak ada yang ngantor, sehingga tutup untuk sementara.
Saat dikonfirmasi Kamis (27/8/2020), Kelaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin membantah informasi terkait dugaan beberapa stafnya terpapar virus bernama SARS-CoV-2, sehingga BPBD Bali lockdown. “Tidak ada itu, aman terkendali, full action fokus kumpulkan gebrak masker. Sampai saat ini sudah 102 ribu lebih masker terkumpul dari OPD,” bantahnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Pihaknya menegaskan bahwa para personil sedang turun ke lapangan. “Personil lagi ke lapangan. Ke Gianyar dan Bangli untuk cek fisik hibah dari BNPB. Yang lain jemput bola ke OPD ambil masker. Saya di JS (Jayasabha) dampingi pak Gubernur,” kelitnya.
Begitu pula saat disampaikan bahwa kantornya sedang sepi, dan bahkan berlangsung sejak seminggu lalu karena diduga ada staf terpapar, Rentin lagi-lagi membantah. “Haaahhhh. Aman. Always di kantor dan aktivitas normal,” tulisnya. “Jangan angkat itu aahhh,” pintanya.
Sementara terkait perkembangan kasus pandemi Covid-19 di Provinsi Bali per Kamis, tercatat pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 82 orang melalui transmisi lokal, kasus sembuh sebanyak 74 orang, dan 2 pasien covid-19 meninggal dunia. Di mana secara kumulatif, kasus terkonfirmasi positif menjadi 4.808 orang, sembuh 4.189 orang (87,13%), dan pasien meninggal dunia menjadi 58 orang (1,21%).
Berdasarkan data tersebut, tercatat 561 kasus aktif (11,67%), tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, maupun yang dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering. Meskipun data kesembuhan pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan, perlu diketahui bahwa sebanyak 91,62% dari kasus WNI terkonfirmasi adalah melalui transmisi lokal.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Satuan Gugus Tugas mengajak semua lapisan masyarakat agar tetap menjaga diri dan kesehatannya dengan menerapkan protokol kesehatan di mana saja dan kapan saja sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga.
Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai tatanan kehidupan era baru menuju masyarakat bali yang produktif dan bebas Covid-19. alt