Desa Adat Ketewel Tawur Panca Walikrama di Pura Payogan Agung

TAWUR Panca Walikrama di Pura Payogan Agung. Foto: adi

GIANYAR – Warga Desa Adat Ketewel menggelar Tawur Panca Walikrama di Pura Payogan Agung Desa Ketewel, Sukawati pada Sukra Kliwon Watugunung, Jumat (25/3/2022). Tawur ini merupakan upacara menyucikan dan mengembalikan keharmonisan alam semesta beserta isinya.

Bendesa Desa Adat Ketewel, I Wayan Ari Suthama, mengatakan, Karya Agung Panca Walikramadi Pura Payogan tersebut dilaksanakan berdasarkan sastra dresta kuno seperti Raja Purana Pura Payogan Agung. Menurut Raja Purana, Karya Panca Walikrama sudah dilaksanakan empat kali.

Bacaan Lainnya

Pertama, dilaksanakan Dalem Gelgel pada abad ke-15; kedua, dilaksanakan putra Raja Mengwi bernama I Gusti Agung Maruta pada awat abad ke-17; ketiga, dilaksanakan Putra Dalem Sukawati bernama Ida Idewa Agung Made Karna pada akhir abad ke-17. Sementara yang keempat dilaksanakan Ida Idewa Agung Made Batuan dari Puri Peliatan pada abad ke-18.

Setelah itu, kisahnya, sekitar 200 tahun belum ada melaksanakan Karya Agung Panca Walikrama. Karena itu krama Ketewel sepakat mengadakan upacara dimaksud saat ini.

Menurut sastra, jelasnya, Karya Agung Panca Walikrama menggunakan sarana binatang seperti kebo yusmerana,kebo anggrekulan, kebo klutuk sebanyak 16 ekor, godel (anak sapi) sebanyak enam ekor, bojog selem (monyet hitam) sebanyak dua ekor, ketu, kambing bang, kambing selem, kambing cemangi sebanyak 38 ekor, celeng alas, celeng butuan, menjangan, kidang, bawi, asu bangbungkem, itik, angsa, ayam dan lainnya.

Baca juga :  KLHK Sebut 29 Kawasan Pariwisata Konservasi Dibuka di Tengah Pandemi Covid-19

Pendanaan bersumber dari pendapatan usaha desa seperti LPD Desa Adat, BUPDA, hasil bertani pelaba pura serta dana punia. Karya ini bukan hanya mendoakan masyarakat Ketewel, juga mendoakan masyarakat se-Bali, bahkan se-Indonesia. Salah satunya memohon agar pandemi segera lenyap dari dunia.

Karya tersebut dihadiri Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati; dan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara. Mereka ngayah menari topeng. Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu berharap Karya Agung Panca Walikrama dapat memberi tuntunan dan kerahayuan. Dia juga menegaskan tidak ada warga Bali jadi miskin karena meyadnya. Yang penting yadnya itu berdasarkan bakti yang tulus-ikhlas. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.