POSMERDEKA.COM, BANGLI – Setelah cabai, pada bulan puasa ini harga beberapa kebutuhan pokok mulai merangkak naik, salah satunya telur ayam. Di tingkat peternak, harga telur naik di kisaran Rp2.000-Rp3.000 per tray.
Salah satu peternak ayam petelur, I Wayan Suparta, berujar kenaikan harga telur terjadi sejak memasuki awal bulan puasa. Untuk telur ukuran besar harga sebelumnya Rp47.000 per tray, kini naik menjadi Rp49.000 per tray. Sementara telur ukuran tanggung, harga sebelumnya Rp43.000 per tray, naik menjadi Rp46.000 per tray.
”Memang persentase kenaikan tidak begitu besar, tapi naiknya harga setidaknya menjadi berkah bagi peternak ayam petelur,” tutur peternak ayam petelur asal Desa Pengiangan, Susut ini, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, naiknya harga telur lebih karena meningkatnya permintaan memasuki bulan puasa. Dia tidak berani berasumsi kenaikan harga akan mencapai puncaknya menjelang hari raya Idul Fitri. “Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, memang terjadi peningkatan harga tapi tidak begitu tinggi,” katanya.
Memiliki jumlah populasi ayam petelur sekitar 30 ribu ekor, dia mengaku produksi telur biasanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Berbeda dengan pengusaha besar yang memiliki ayam mencapai ratusan ribu ekor, pangsa pasar mereka sampai merambah lintas provinsi seperti NTT dan NTB.
“Harga pakan sampai saat ini masih stabil atau tidak terjadi peningkatan. Makanya keuntungan dapat dinikmati,” pungkasnya. gia