Badung Estimasi Butuh 637 TPS untuk Pilkada

WAYAN Semara Cipta (kiri). Foto: Ist
WAYAN Semara Cipta (kiri). Foto: Ist

MANGUPURA – Kebutuhan tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Badung untuk pilkada 2020 diestimasi mencapai 637 TPS. Jumlah tersebut menurun jauh dibandingkan jumlah yang dibuat untuk Pemilu Serentak 2019 lalu yang mencapai 1.413 TPS, karena jumlah pemilih maksimal dalam satu TPS memang berbeda antara pilkada dengan Pemilu Serentak. Hal itu diutarakan Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta, Jumat (17/4/2020).

Lebih jauh dipaparkan, sampai saat ini KPU Badung masih membuat pemetaan awal untuk memperkirakan jumlah pemilih dengan asumsi pilkada jadi digelar pada 9 Desember 2020. Untuk diketahui, jadwal sebelumnya pilkada dilaksanakan pada 23 September mendatang. Pola pemetaan paling mendasar yang dilakukan, jelasnya, adalah menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat Pemilu 2019. Jumlah itu ditambah Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang masuk ke sistem Data Pemilih (Sidalih), yakni pemilih tambahan yang pada saat Pemilu 2019 menggunakan KTP dan belum tercatat sebagai pemilih di DPT.

Bacaan Lainnya

“Selanjutnya data DPK ini dimasukkan ke aplikasi Sidalih, kemudian semua data pemilih tersebut dilakukan pencermatan kembali. Nanti hasil akhirnya dikurangi data yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yakni meliputi pemilih yang sudah meninggal, ada data ganda, dan lainnya,” jelas komisioner yang akrab disapa Kayun itu.

Baca juga :  Kelulusan Siswa SD dan SMP Ditentukan Penilaian Sumatif

Pada Pemilu 2019, terangnya, di Badung terdapat 1.413 TPS dengan pemilih maksimal dalam satu TPS ada 300 orang. Untuk pilkada, sambungnya, jumlah pemilih dalam satu TPS jauh lebih banyak yakni maksimal 800 orang. Dengan jumlah DPT yang sama, kebutuhannya hanya 637 TPS. Namun, jumlah itu masih tentatif, bergantung berapa banyak jumlah kenaikan warga yang memiliki hak pilih pada tanggal 9 Desember tersebut. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.