DENPASAR – Senyum lebar sesekali nakal terpasang di wajah Ketua DPD AMPI Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, saat memberi sambutan acara syukuran caleg dari DPD AMPI Bali, Minggu (21/4/2024). Anekdot politik yang disampaikan mampu mencairkan suasana di wantilan DPD Partai Golkar Bali yang suasananya lumayan gerah itu. “Dari 45 kader AMPI yang menjadi caleg, 16 terpilih jadi Dewan di seluruh tingkatan,” sebutnya direspons aplaus hadirin.
Ajus, sapaan karibnya, berujar acara syukuran dilangsungkan untuk mengapresiasi caleg dari AMPI yang belum berhasil pada Pileg 2024. Dia juga menegaskan, sebagai kader AMPI dan Golkar, kontribusi nyata ke partai adalah dengan mencari suara. Karena ketatnya kompetisi politik, dia menyebut sejatinya tidak ada caleg yang “benar-benar aman” saat mengarungi Pileg lalu. Dia bahkan menjadikan ayahnya, Gde Sumarjaya Linggih (Demer), yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPD AMPI Bali sebagai bahan lelucon politik.
“Yang saya pelajari saat Pileg tidak ada yang pasti aman, karena ayah saya saja dua minggu setelah Pemilu masih galau. Saya pikir aman tapi ternyata masih galau,” kelakarnya disambut tawa hadirin. Demer pun turut terbahak. “Kalau sembahyang bareng di rumah, menghela napas panjang. Repot ini kalau nggak jadi (terpilih kembali),” sambungnya terkekeh.
Berkaca dari pengalaman itu, Ajus mengajak yang belum berhasil tetap berjuang, karena petahana juga belum tentu aman. Kader AMPI, Tommy Martana, diapresiasi karena melenggang ke DPRD Badung dengan menggeser petahana. “Meskipun dia jarang datang pas ada acara, tapi lolos ke Dewan,” guraunya.
Lebih jauh Ajus memaparkan data perolehan suara Partai Golkar di Bali dalam Pileg 2024 sebanyak 120.778 suara. Caleg DPR RI kader AMPI Bali menyumbang 183.428 suara, untuk caleg DPRD Bali kader AMPI mendulang 88.835 suara, dan caleg DPRD kabupaten/kota sebanyak 85.873 suara. Total suara kader AMPI Bali dalam Pileg sebanyak 358.136 suara.
Bagi kader Golkar yang akan maju ke Pilkada Serentak 2024, Ajus mengingatkan agar paham bagaimana kekuatan AMPI Bali. Dia mengapresiasi Ketua DPD Partai Golkar Bali, Sugawa Korry, yang berani naik ke caleg DPR RI sebagai bentuk regenerasi. Demikian juga Dewa Suamba Negara di Tabanan dan Dauh Wijana di Gianyar yang tetap menjadi caleg meski dipasang di “dapil neraka”. “Kalau Pak Sugawa tidak ke RI, saya tidak bisa (dicalonkan) ke DPRD Bali. Keberanian Pak Suamba Negara di dapil neraka patut diapresiasi,” pujinya.
“Pak Sugawa minta acara ini diadakan di wantilan, agar AMPI Bali tidak asing dengan Golkar,” sebut Wakil Ketua Bidang OKK DPD Partai Golkar Bali, Dewa Suamba Negara, mewakili Sugawa Korry yang berhalangan hadir.
Meski saat ini sudah sukses mengirim duta ke legislatif, Sumarjaya Linggih minta sejarah DPD AMPI Bali di era kepemimpinan Ajus tidak berhenti sampai di sana. Dia juga mengapresiasi senior AMPI Bali yang datang ke acara syukuran, termasuk Suamba Negara yang memberi karpet kuning untuk AMPI tampil ke depan.
“Dulu AMPI underbow Golkar, tapi sekarang independen dan bisa menampung semua elemen, termasuk ASN. Menteri sekarang dari AMPI ada empat orang, itu prestasi juga,” papar anggota Komisi VI DPR RI tersebut. hen