Turunkan Angka “Stunting”, Buleleng Canangkan Program Indikator Antar-OPD

RAPAT koordinasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Buleleng 2022. Foto: ist

BULELENG – Upaya untuk dapat menekan angka stunting, terus dilakukan Pemkab Buleleng secara masif. Tercatat pada 2022 ini, angka stunting di Buleleng sekitar 8,9 persen. Pemerintah akan membuat gagasan terkait dengan intervensi penurunan stunting berupa indikator khusus.

Hal itu terungkap saat rapat koordinasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting Buleleng 2022, Jumat (30/9/2022) di ruang rapat Bappeda Buleleng. Rakor dipimpin Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Nyoman Riang Pustaka, yang turut dihadiri oleh OPD terkait.

Bacaan Lainnya

Riang Pustaka mengatakan, dalam pelaksanaan intervensi penurunan stunting Buleleng ada empat indikator difokuskan yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pascamelahirkan dan anak balita di bawah dua tahun. Diharapkan melalui intervensi dari empat indikator itu, kasus stunting di Buleleng bisa diturunkan.

‘’Seperti contoh kasus yang kami audit di Desa Pangkung Paruk misalnya, ada kasus ibu hamil, calon pengantin, ibu pascamelahirkan dan anak di bawah dua tahun, apa saja yang bisa dilakukan sentuhan interversinya OPD terkait itu,’’ katanya.

Selain upaya intervensi penurunan stunting, juga akan dicanangkan 64 indikator sementara layanan cakupan intervensi untuk program lanjutan. Pengampu OPD diminta untuk mengidentifikasi programnya dalam indikator itu, untuk nantinya bisa menyasar terkait intervensi ini sehingga kasus stunting bisa diminimalisir.

Baca juga :  Sedimentasi, Air Sungai di Blahbatuh Sering ke Jalan

‘’Hari ini (kemarin), kami sinergikan kembali semua OPD terkait dengan penanganan stunting. Kami nanti akan lebih rincikan lagi semua sub kegiatan dimasing-masing OPD itu untuk pengentasan stunting,’’ jelas Riang Pustaka yang juga mantan Camat Buleleng ini.

Untuk itu, Riang Pustaka berharap, dengan capaian angka stunting di angka 8,9 persen hingga saat ini, nantinya diharapkan bisa turun setiap tahun maksimal 1 persen. ‘’Kami harapkan agar setiap tahun, setidaknya bisa turun 1 persen. Sehingga target tahun 2024 nanti bisa tercapai dikisaran angka 5,2 persen,’’ pungkas Riang Pustaka. rik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.