GIANYAR – Setiap tahunnya, sehari menjelang Hari Raya Nyepi pada Tilem Kesanga, Pemkab Gianyar bersama Desa Adat Gianyar menggelar upacara Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Puri Gianyar.
Pada saat yang sama juga dipentaskan tari sakral Rejang Dewa, Baris Gede, Tari Topeng Wali serta Wayang Lemah. Tawur Agung Kesanga bertujuan membersihkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit sebelum Nyepi, ketika umat Hindu akan melaksanakan Tapa Brata Penyepian.
Bendesa Adat Gianyar, Dewa Made Suwardana, Selasa (21/3/2023) mengatakan, Tawur Kesanga ini merupakan kolaborasi Desa Adat Gianyar dengan Pemkab Gianyar. Karena itu merupakan Tawur Agung di tingkat Kabupaten.
Krama yang mengikuti prosesi kali ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. “Karena kita tahu perkembangan masyarakat, tentu jumlah penduduk pasti terus meningkat,” lanjutnya.
Upacara kali ini dipuput Sarwa Sadaka dan Tri Sadaka. “Namun intinya puja yang dilakukan Tri Sadaka. Puja Budha, Puja Siwa, Puja Bujangga dalam memuput yadnya kepada alam bhur, bhuwah, dan swah,” jelasnya.
Sebelumnya, juga dilaksanakan upacara mendak sesuhunan di Desa Adat Gianyar pada Sabtu (18/3/2023) untuk distanakan di Pura Puseh Desa Gianyar. Minggu (19/3/2023) dilaksanakan pemelastian ke Pantai Masceti, kemudian distanakan di Pura Bale Agung hingga selesai upacara Tawur Agung Kesanga, baru kembali ke pura masing-masing.
Tawur Agung Kesanga kemarin dihadiri Bupati Gianyar, I Made Mahayastra; Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun; Sekda I Dewa Gede Alit Mudiarta; anggota DPRD Gianyar, serta kepala OPD di lingkup Pemkab Gianyar. adi