POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Di tengah kemajuan pariwisata Kabupaten Gianyar, masih ada potret pendidikan yang memprihatinkan. Salah satunya terjadi di SD Negeri 5 Buahan, Kecamatan Payangan. Kondisi bangunan sekolah ini rusak berat dan membahayakan keselamatan para siswa.
Pantauan di lapangan, Rabu (8/10/2025), tampak sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan serius. Lantai kelas mengelupas, plafon jebol, serta tembok dan tiang penyangga retak. Bahkan di salah satu ruang kelas, bagian plafon berlubang besar dan berisiko roboh.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1982 di Banjar Susut, Desa Buahan ini, disebut belum pernah mendapatkan perbaikan berarti. “Sudah puluhan tahun tidak pernah dapat biaya perbaikan. Kondisi bangunan banyak yang keropos, kami khawatir keselamatan anak-anak, apalagi kalau terjadi gempa,” ungkap salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Pihak sekolah mengaku berulang kali mengajukan bantuan rehabilitasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, tapi hingga kini belum ada kejelasan. “Kami sudah ajukan bantuan, tapi belum tahu apakah dapat anggaran di tahun 2026 atau tidak,” ujarnya kembali.
Kelian Banjar Susut, I Wayan Sudiantara, membenarkan kondisi sekolah tersebut sudah membahayakan. “Tadi saya cek, memang plafonnya jebol, tiang penyangga lepas, dan tembok banyak yang pecah. Saat hujan, air masuk ke ruang kelas karena atap bocor. Kasihan anak-anak, mereka tetap belajar dalam keadaan takut,” sesalnya.
Dia berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran perbaikan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan aman dan nyaman. “Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti. Anak-anak ini butuh ruang belajar yang layak,” pintanya.
Menanggapi kondisi itu, Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, mengaku telah memerintah Dinas Pendidikan untuk mendata seluruh sekolah yang mengalami kerusakan. “Memang ada beberapa sekolah di Gianyar yang kondisinya memprihatinkan. Bahkan ada yang siswanya belajar di lorong,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Gus Bem ini menegaskan, Pemkab Gianyar berkomitmen menuntaskan persoalan sekolah rusak pada tahun 2026. “Kami sudah siapkan anggaran perbaikan. Setiap sekolah akan mendapat alokasi dana antara Rp400 juta hingga Rp1 miliar, bergantung tingkat kerusakannya,” pungkasnya. adi
























