Prajuru Adat dan Perangkat Desa Adat Diminta Awasi Duktang

KASATPOL PP Bangli, Dewa Agung Suryadarma. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Dengan berakhirnya libur panjang usai Hari Raya Idul Fitri, para penduduk pendatang (duktang) akan kembali untuk datang ke Bali. Terkait dengan persoalan itu, aparatur desa, prajuru adat dan masyarakat diajak proaktif mengawasi para duktang. Pengawasan ini demi menjaga kondisi keamanan Bali, khususnya Bangli, agar tetap aman dan kondusif.

Ajakan tersebut disampaikan Kasatpol PP Bangli, Dewa Agung Suryadarma, Minggu (6/4/2025). Meski mengajak melakukan pengawasan, dia menegaskan bukan berarti anti terhadap kehadiran duktang.

Bacaan Lainnya

Yang ditekankan adalah duktang tidak seenaknya masuk ke wilayah Bali. Mereka datang ke Bali tentu harus melengkapi diri dengan identitas diri, dan tujuannya jelas. “Demi keamanan Bali, khususnya Bangli, kami minta semua lapisan masyarakat untuk proaktif awasi duktang ini,” pintanya.

Untuk menangani duktang di Bali, terangnya, seluruh kasatpol PP di Bali memang diminta melakukan pengetatan untuk pemeriksaan identitas di pintu masuk Bali. Seperti Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana; dan Padangbai, Karangasem.

Selama ini sudah banyak duktang yang tidak lengkap identitasnya diminta untuk putar balik. “Namun, tidak tertutup kemungkinan masih ada yang akan lolos. Karena itu kami minta aparatur desa untuk melakukan pengawasan secara ketat,” pesannya.

Baca juga :  Fraksi Golkar DPRD Gianyar Roling AKD

Lebih jauh disebutkan, dia tidak bermaksud mendiskreditkan duktang terkait keamanan di Bali. Hanya, berkaca dari pengalaman selama ini, banyak kasus gangguan keamanan seperti perkelahian serta kasus kriminal lainnya, banyak melibatkan duktang. Terutama di kantong-kantong duktang di Bali.

“Kita tidak ingin keamanan Bali terganggu. Mengingat daerah kita daerah pariwisata, maka keamanan ini tentu sangat vital dalam menyedot kunjungan wisatawan,” ungkapnya menguraikan.

Terkait pengamanan liburan Hari Raya Idul Fitri, dia bilang Satpol PP Bangli ikut membantu petugas kepolisian dan TNI, khususnya di daerah objek wisata. Dalam sehari sedikitnya 40 personel dilibatkan dalam pengamanan liburan. “Mereka ditempatkan di sejumlah pos, di Kintamani maupun di Desa Wisata Penglipuran. Mereka terbagi dalam beberapa sif saat bertugas,” tandasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.