POSMERDEKA.COM, BANGLI – Untuk menjaga kelestarian rumah adat, pengelola Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli menyiapkan bantuan anggaran Rp25 juta untuk perbaikan.
Manajer Pengelola Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, mengatakan, dalam menjaga kelestarian bangunan rumah adat, pihaknya rutin membantu warga dalam melakukan perbaikan.
Per warga mendapat bantuan Rp25 juta untuk merehab tiga bangunan yakni dapur, bangunan sake enam dan angkul-angkul. “Semua bangunan menggunakan atap bambu,” ujarnya, ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, kata dia, setiap ada upacara keagamaan, pengelola juga membantu warga ala kadarnya. Sementara saat Covid-19 melanda dunia, pengelola dan desa adat juga mengucurkan anggaran sampai Rp1,5 miliar.
“Tahun depan kami akan mencoba membantu kesejahteraan warga. Dari 60 persen pengembalian pemasukan, 10 persennya akan kami manfaatkan untuk kesejahteraan warga,” janjinya.
Lebih jauh diutarakan, sesuai kalkulasi ada 88 persen pemasukan yang digunakan untuk internal, sisanya untuk eksternal. Untuk eksternal misalnya membantu kegiatan anak-anak sekolah dan ulang tahun pemuda. “Kami harap apa yang kami dapat ini bisa bermanfaat untuk warga,” katanya.
Sumiarsa berkata memang sejak awal berkomitmen kemajuan pariwisata Penglipuran bisa memberi efek positif pada ekonomi warga. Pengelola juga ingin membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Dengan makin meningkatnya kunjungan wisatawan, maka hal ini sudah berhasil diwujudkan. Saat ini pengelola telah bisa mempekerjakan puluhan warga lokal.
Mengenai fasilitas penunjang yang akan dibangun, dia menyebut akan membangun lintasan jogging track sepanjang dua kilometer di areal hutan bambu. Juga akan membangun panggung (stage) di tengah hutan bambu untuk menampung kreativitas anak muda. “Lintasan jogging track ini tidak akan merusak hutan bambu, kami buat di sela-sela hutan agar lebih lestari,” pungkasnya. gia