Pastikan Layanan KB Berjalan Baik, Antari Jaya Negara Kunjungi Faskes

KETUA Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara (tengah) saat mengunjungi fasilitas kesehatan, Rabu (23/6/2021). foto: ist

DENPASAR – Serangkaian Hari Keluarga Nasional ke-28 tahun 2021, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama wakilnya Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus Putro Proklamasi mengunjungi fasilitas kesehatan (faskes) Pustu Serangan dan Praktek Mandiri Bidan (PMB) Ni Putu Ratna Dewi Ningsih, A Md.Kab di Desa Sumerta Kauh, Rabu (23/6/2021).

Antari Jaya Negara melihat secara langsung proses pemasangan KB IUD dan pemasangan KB Implan, sekaligus memastikan faskes pelayanan KB di Kota Denpasar berjalan baik dan lancar. “Kami ingin melihat langsung program pelayanan KB Sejuta Akseptor yang ada di Kota Denpasar dan bisa diakses langsung masyarakat,” ujarnya seraya mengucapkan terima kasih kepada PMB Ni Putu Ratna Dewi Ningsih atas kerjasamanya dalam pelayanan KB.

Bacaan Lainnya

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Drs. Agus Putro Proklamasi, MM mengatakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) terus menggencarkan program Keluarga Berencana (KB), melalui program Pelayanan KB Sejuta Akseptor. Untuk mensukseskan program ini, BKKBN Pusat melakukan kerjasama dengan Tim Penggerak (TP) PKK Pusat, PKK Provinsi, PKK Kabupaten/Kota bersama pengurus Ikatan Bidan Indonesia.

Baca juga :  PON XXI : Putu Edi/Kadek Sugiarto Berpeluang Tambah Medali Emas Bali dari Cabor Biliar

Ia menekankan, masyarakat harus dilayani terkait program KB khususnya akseptor yang diinginkan diantaranya IUD, Implan dan Suntik. Menurutnya semua alat itu bagus namun ada resiko. “Karena alat itu dari luar dipasang dalam tubuh pasti ada penolakan, namun dengan kondisi akseptor yang diberikan dan pemahaman dan pemeriksaan sehingga, dipilih yang terbaik. Setelah pemasangan harus dilakukan kontrol yang rutin,” ungkapnya.

Ditambahkan, program BKKBN tidak melarang orang membuat anak namun menjarangkan kelahiran atau menjaga jarak antara anak pertama dengan kedua. Karena jarak hamil yang bagus itu adalah antara dua hingga 5 tahun.

Ia mengharapkan kepada bidan agar lebih banyak memberikan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan KB tidak putus karena berakibat kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain itu, BKKBN juga mengharapkan institusi yang menangani masalah ini menyiapkan keluarga yang berkualitas, harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat, organisasi kemasyarakat, para provider pengurus ikatan bidan Indonesia, dan seluruh komponen yang ada di Provinsi Bali. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.