POSMERDEKA.COM, BULELENG – KPU Buleleng melakukan simulasi pemungutan suara Pilgub Bali dan Pilkada Buleleng 2024 di TPS 6 Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Minggu (17/11/2024). Simulasi dilakukan untuk memastikan kesiapan penyelenggara pada hari pencoblosan pada tanggal 27 November mendatang.
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, yang hadir dalam simulasi mengatakan, tujuan simulasi ini untuk lebih mendetailkan lagi hal-hal krusial yang harus dilakukan, dan mungkin lupa dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Misalnya penyampaian tata cara pencoblosan yang setiap 30 menit atau satu jam harus diumumkan ke masyarakat.
Termasuk menunjukkan surat suara yang diberikan kepada pemilih, apakah sudah benar ada dua yaitu untuk Pilkada Bali dan Pilkada Buleleng. “Detail-detail sederhana ini yang harus kita tekankan lagi. Kami juga melatih Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) saat penghitungan suara,” katanya.
Lidartawan pun mengajak seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir ada kecurangan. Penyelenggara akan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan perundang-undangan. Dia minta mempercayakan kepada penyelenggara dan masyarakat turut mengawal pelaksanaannya.
Bila ditemukan lagi pelanggaran atau hal yang “aneh-aneh”, dia menyerukan untuk langsung melaporkan. KPU dijamin akan mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran tersebut. “Kami akan berhentikan orang tersebut, dan tidak boleh menjadi penyelenggara pemilihan umum seumur hidup,” jaminnya dengan nada tinggi.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menambahkan, dari simulasi yang telah dilakukan ini, penyelenggara akan mendapat kekurangan-kekurangan yang nanti segera ditutupi. Dia menyatakan, penyelenggara maupun pemerintah daerah ingin mendapat poin kontrol kritis dari pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan.
Kontrol dilakukan bersama-sama, baik oleh KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara, dan juga pemerintah daerah agar Pilkada Serentak 2024 di Buleleng dapat berjalan dengan baik. “Kita semua mengontrolnya. Dan apa yang kita harapkan bersama-sama termasuk oleh masyarakat Buleleng bisa tercapai,” jelasnya.
Lihadnyana menambahkan, semua upaya tidak berhenti pada simulasi ini. Kesiapan di lapangan nanti juga perlu diperhatikan. Seperti distribusi surat suara, jangan sampai ada yang tertukar atau kekurangan surat suara. Ini sangat perlu diperhatikan guna menunjang efektivitas pelaksanaan pada saat pencoblosan.
“Juga antisipasi cuaca buruk dengan menempatkan TPS di gedung, dan tidak ada di lantai dua untuk memberi ruang kepada para difabel. Kita kerahkan segala upaya agar Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan efektif,” paparnya menandaskan. edy