BANGLI – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangli tahun 2022 belum bisa memenuhi target yang ditentukan. Pemkab Bangli menargetkan Rp147,126 miliar lebih, sedangkan realisasinya baru mencapai Rp144,789 miliar lebih atau 98,41 persen.
Demikian dipaparkan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, dalam pidato pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) atas pelaksanaan APBD 2022 di ruang sidang DPRD Bangli, Kamis (30/3/2023).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika; didampingi Wakil Ketua I Nyoman Budiada dan I Komang Carles.
Sedana Arta menguraikan, anggaran yang diperoleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasilnya dinikmati seluruh masyarakat Bangli. Hanya, dia tidak memungkiri pemerintah tidak luput dari kekurangan di sana-sini.
Pada aspek pengelolaan APBD, dia menyampaikan, Belanja Operasi target anggaran Rp864 miliar dengan realisasi Rp798 miliar atau 98,38%. Belanja modal, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp312 miliar dengan realisasi Rp293 miliar atau 93,89%. Untuk belanja tidak terduga, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp4 miliar dengan realisasi Rp2,43 miliar juta atau 57,8%.
Selanjutnya belanja transfer, target anggaran setelah perubahan Rp141 miliar dengan realisasi Rp141,175 miliar. Pembiayaan financing, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp181 miliar dengan realisasi Rp178 miliar atau 98,22%. Pengeluaran pembiayaan atas semua pengeluaran rekening kas umum daerah, dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp3 miliar dan terealisasi sebesar Rp3 miliar .
“LKPJ Bupati Bangli merupakan wujud akuntabilitas pemerintah dan wujud pengawasan DPRD, yang pada dasarnya memuat gambaran tentang kinerja yang telah dicapai selama kurun waktu setahun. Ini mencakup pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan serta pemberdayaan masyarakat sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah,” jelas Sedana Arta. gia