Melambung, Harga Cabai Rawit Sentuh Rp100 Ribu

CUACA ekstrem di wilayah di Kabupaten Bangli mengakibatkan banyak tanaman gagal panen, salah satunya cabai. Dampaknya, harga cabai pun kian “pedas”. Foto: ist
CUACA ekstrem di wilayah di Kabupaten Bangli mengakibatkan banyak tanaman gagal panen, salah satunya cabai. Dampaknya, harga cabai pun kian “pedas”. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Cuaca ekstrem di wilayah di Kabupaten Bangli mengakibatkan banyak tanaman gagal panen, salah satunya cabai. Dampaknya, harga cabai pun kian “pedas”. Pantauan di Pasar Kidul Bangli, harga cabai merah saat ini tembus Rp100 ribu per kilogram. Dibandingkan akhir Desember 2024 lalu, harga naik Rp10 ribu per kilogram.

Salah seorang petani cabai rawit di Banjar Pucangan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Wayan Sudirman, mengungkapkan, kenaikan harga di tingkat petani terjadi sejak sepekan terakhir. Hal ini sama juga berlaku pada komoditas cabai merah besar yang diperdagangkan Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kg, naik dari posisi Rp70 ribu per kg. “Harga cabai rawit di pasaran bisa jadi naik lagi atau di atas harga di petani, mungkin sudah Rp80 ribu hingga Rp87 ribu per kilogram,” tuturnya, Rabu (29/1/2025).

Bacaan Lainnya

Melonjaknya harga cabai rawit, jelasnya, dipicu produksi di tingkat petani mengalami penurunan. Tingginya intensitas hujan membuat rontoknya bunga yang menjadi cikal bakal tumbuhnya buah cabai. “Rata-rata mengalami penurunan produksi 25 persen dari rata-rata (keadaan) normal,” sambungnya.

Baca juga :  Denpasar Dapat 1.478 Pemilih Baru, Tidak Ditemukan Pantarlih, Pemilih Tidak Boleh Dicoret

Dalam kondisi ini, dia mengaku tetap berjuang walau sedikit pasrah. Apalagi juga ada gangguan hama, terutama saat menjelang panen. “Untung atau rugi sebagai petani sudah biasa dilakoni,” ungkapnya.

Berkaca dari kondisi ini, dia memprediksi biasanya harga di tingkat petani berpotensi semakin naik, bisa lebih dari Rp100 ribu per kg seperti terjadi pada momen sama tahun sebelumnya. Sebab, di sentra produksi lain, termasuk luar Bali, produksinya juga menipis dan harga naik. Di Jawa saja harga cabai rawit di petani sudah menyentuh Rp90 ribu per kg.

“Kenaikan harga ini tentu disambut gembira para petani, karena meski produksi turun, masih bisa menerima keuntungan dari usaha pertanian saat ini,” katanya menandaskan. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.