Luncurkan Layanan Platform Transaksi Digital, Desa Duda Timur Raih Rekor Muri Ke-6

PERBEKEL Desa Duda Timur, I Gede Pawana, saat menerima rekor Muri ke-6 sebagai desa yang pertama di seluruh Indonesia menyediakan penggunaan platform pembayaran global secara nontunai. Foto: ist

KARANGASEM – Desa Duda Timur, Kecamatan Selat merupakan salah satu desa dari 75 desa di Kabupaten Karangasem yang memanfaatkan teknologi dengan baik.

Adanya inovasi menjadikan Desa Duda Timur menjadi desa yang pertama di seluruh Indonesia menyediakan penggunaan platform pembayaran global secara nontunai, termasuk kartu dan kartu kredit.

Bacaan Lainnya

Perbekel Desa Duda Timur, I Gede Pawana, menyebut apa yang diterapkan di desanya demi kemajuan serta pemanfaatan inovasi teknologi untuk kemudahan dalam berinteraksi dan transaksi keuangan.

Pawana mengaku sangat mengapresiasi tercatatnya Desa Duda Timur dalam rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). “Ini penghargaan Muri yang keenam kali dari penghargaan sebelumnya,” kata Pawana dengan nada bangga, Selasa (20/9/2022).

Dia menguraikan, penghargaan Muri untuk kali keenam merupakan ganjaran atas aplikasi desa dalam upaya platform pembayaran global kartu kredit, entah kartu kredit Indonesia maupun kartu kredit tamu asing.

Dengan adanya platform ini, tamu asing pun bisa bertransaksi pembayaran di Desa Duda Timur melalui Smart Desa. “Nah itulah diapresiasi oleh Vision Plus, dan mau menjadi sponsor untuk kegiatan yang kami lakukan,” tuturnya.

Sebelumnya, Smart Desa mulai diluncurkan pada Februari 2018. Smart Desa yang berupa aplikasi itu, rata-rata dimiliki warga masyarakat setempat, dengan bekerja sama dengan 107 bank. Di antaranya BCA, Mandiri, BRI.

Baca juga :  Selly Mantra Apresiasi Peran Multifungsi Ibu-ibu Masa Kini

Dia menyebut saat ini menyiapkan sistem ekonominya, dan kemudian bagaimana aplikasi ini berdampak terhadap perekonomian. Di Duda Timur sudah disiapkan untuk penjualan di toko-toko di desa, dan alat transaksinya juga disiapkan.

Jadi, ketika ada tamu asing hendak belanja tapi tidak membawa uang tunai, mereka tetap bisa bertransaksi dengan memakai kartu kredit.

“Tidak hanya di toko saja, bahkan sudah dicoba seperti di warung sate, pedagang bakso bisa menerima kartu kredit. Sistem registrasinya yakni nomor kredit card dicatat, kemudian dimasukkan ke aplikasi di HP, pasti sudah jalan transaksinya,” pungkasnya dengan nada menjamin. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.