Geliatkan Kunjungan Wisata ke Bali Melalui ‘We Love Bali Safe’

KUNJUNGAN peserta 'We Love Bali' Safe ke objek wisata di Sangeh. Foto: ist
KUNJUNGAN peserta 'We Love Bali' Safe ke objek wisata di Sangeh. foto: ist

MANGUPURA – Guna memulihkan sektor pariwisata yang kini terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) menggulirkan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE yaitu Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), Environment (ramah lingkungan).

Semangat tersebut kemudian diadaptasi dalam implementasi program ‘We Love Bali’, yang merupakan salah satu program recovery sekaligus edukasi CHSE di tempat wisata.

Bacaan Lainnya

Program tersebut dilaksanakan oleh Kemparekraf bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan stakeholder pariwisata, untuk mempromosikan kepariwisataan Bali yang dibarengi dengan kunjungan ke daya tarik wisata dan desa wisata, serta diikuti dengan sosialisasi protokol kesehatan bidang pariwisata.

Panita We Love Bali dari PT Bintang Nusantara MICE, Putri Kesuma, berharap, kampanye CHSE membentuk ‘safety awarenes’ dikalangan pelaku usaha di Pulau Dewata. Kesadaran akan keamanan itu tentunya memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akedemisi, pengusaha, dan media.

Implementasi penerapan CHSE dinilainya sangat penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE di Daya Tarik Wisata dan Desa Wisata. Termasuk, melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan DTW yang dikunjungi dengan mengisi Form Cek List CHSE,”terangnya dalam siaran tertulis, Senin (26/10/2020).

Baca juga :  Paslon Kelola Dana Kampanye, Ini Pesan Bawaslu

Dipaparkannya, program We Love Bali digelar selama dua bulan dari Oktober – November 2020. Program tersebut melibatkan setidaknya 4.400 peserta yang berasal dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer dan lainnya.

Agenda program itu dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri 40 orang. Tiap kelompok melakukan satu trip (perjalanan) selama tiga hari dua malam, dengan menginap secara bergiliran di sejumlah kawasan wisata di Bali.

“Selama kegiatan peserta akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama dua malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk DTW, biaya rapid test, dan perlengkapan lainnya,” jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa trip pertama ‘We Love Bali’ adalah program 11 trip 4 tanggal 21 sampai 23 Oktober 2020 ke Denpasar, Sangeh, Carang Sari, Plaga, Kintamani, Payangan, Ubud, Kemenuh, dan kembali ke Denpasar.

Peserta berangkat dari Denpasar, Sangeh, Carang Sari dan Plaga serta menginap semalam di Plaga (Badung). Di sana peserta mengunjungi Pura Taman Mumbul Sangeh, Desa Sangeh, Desa Carangsari, dan Jembatan Bangkung.

Selanjutnya keesokan harinya, peserta akan diajak naik ke Kintamani (Bangli), terus menuju Payangan, dan lanjut menginap di Ubud (Gianyar). “Mereka mengunjungi Desa Wisata Blok Sidan,Kopi Gunung Batur, Sekar Bumi Desa Kerta, Paaar Seni Ubud, dan Bali Cacao Park. Jadi, ada kombinasi menginap di Plaga dan Ubud,” bebernya. 

Baca juga :  HUT Ke-18 Yayasan Pendidikan Gita Asrama Mandala, Kini Dilengkapi ‘’Bali Dewata Restaurant” Senilai Rp3,6 M

Sementara anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali, Ketut Jaman, mengatakan, bahwa 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program ‘We Love Bali’ dan sudah mendapatkan dukungan angggaran dari Kemenparkeraf. 

Kunjungan itu diakuinya akan mengcover seluruh 9 kabupaten/kota yang ada di Bali, salah satunya program 11 trip 4 pada tanggal 21 sampai 23 Oktober 2020. Adapun rute kunjungan tersebut yaitu ke Denpasar, Sangeh, Carang Sari, Plaga, Kintamani, Payangan, Ubud, Kemenuh, dan kembali lagi ke Denpasar. 

“Untuk teknis pelaksanaan, peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan. Di setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan 2 kendaraan bus. Masing-masing bus berisi 20 penumpang, yang akan melalui 1 rute perjalanan dari total 12 rute yang disediakan,” ujarnya.

Lanjutnya, di setiap daya tarik wisata yang dikunjungi itu akan disediakan souvenir UMKM, yang akan dijual kepada para peserta. Program tersebut merupakan upaya masif pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta.

“Kita juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi,” pungkasnya. 023

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.