MATARAM – Sistem Komunikasi Informasi Masyarakat (KIM) akan mampu mempercepat penyampaian informasi antara masyarakat dengan pemerintah. Sistem yang berjalan secara daring ini diterapkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, melibatkan anggota yang tersebar di enam kecamatan di Mataram. Hal ini terungkap dalam studi komparatif Diskominfo Gianyar di pendopo kantor Wali Kota Mataram, Rabu (2/12/2020).
Rombongan kunjungan studi komparatif Diskominfo Gianyar dipimpin Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun; didampingi dua tim ahli Pemkab Gianyar, Wayan Artana dan Wayan Ardana. Rombongan diterima Kepala Dinas Infokom Kota Mataram, I Nyoman Suwandi Yasa.
Suwandi Yasa mengatakan, Kota Mataram sudah cukup lama mengelola KIM, dan KIM merupakan lembaga kemasyarakatan yang mengelola informasi publik. “Program ini sebenarnya dari pusat yang diinisiasi salah satu direktorat Kominfo. Ada dasar hukum jelas dan kewenangan untuk membentuk kelompok swadaya ini,” jelasnya.
Lebih jauh diungkapkan, ada 20 lebih anggota KIM yang disahkan sesuai SK, tersebar di enam kecamatan dan sejumlah kelurahan. Setiap bulan anggota KIM diberi honor Rp200 ribu. Dia mengaku masih terkendala anggaran, jadi honor disesuaikan dengan kemampuan daerah.
Diungkapkannya, anggota KIM setiap hari dikirimin rilis tentang kegiatan Pemkot Mataram. Selain itu, juga mencari informasi dari lingkungan sekitar. Jadi, berita yang diunggah secara daring tidak hanya rilis kegiatan pemerintah, mereka juga membuat berita sendiri tentang wilayah masing-masing.
Menurutnya, seluruh anggota KIM mendapat pelatihan jurnalistik, sehingga karya yang diunggah merupakan karya jurnalistik. Dia menilai keberadaan KIM sangat efektif untuk mengkonter berita hoaks. “Berita dari KIM juga ada yang mengkritisi tentang jalannya pemerintahan Kota Mataram, tapi itu tidak apa, demi menyempurnakan jalannya pemerintahan terutama untuk pelayanan,” ulasnya memungkasi. adi