POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Komitmen Pemkot Denpasar dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, pemberdayaan, dan perlindungan hak perempuan serta perlindungan anak, tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari indikator pembangunan perempuan dan anak telah dipenuhi.
Hal ini mengantarkan Pemkot Denpasar meraih penghargaan tingkat nasional sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Jumat (22/12/2023) di Jakarta.
Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, yang diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati.
“Pada peringatan Hari Ibu tahun ini yang diselenggarakan Kemen PPPA RI, Kota Denpasar menerima penghargaan Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak. Di samping itu, juga dari inovasi yang telah dilaksanakan OPD serta desa/kelurahan juga diberikan penghargaan Gender Champion,” ujar Kadis P3AP2KB Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Pencapaian Kota Denpasar sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak merupakan hasil sinergitas dan komitmen Pemkot Denpasar dalam mewujudkan DRPLA.
Dari lima indikator penilaian, Kota Denpasar membuktikan komitmennya melalui Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar Tahun 2022 mencapai 84,37. Serta Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tahun 2022 mencapai 96,92.
Selanjutnya Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2022 Kota Denpasar mencapai 67,21; dan Capaian Indeks Perlindungan Anak (IPA) yakni 70,16.
Selain indikator di atas, Kota Denpasar juga berhasil meraih kategori Mentor dalam evaluasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2023 dan Kategori Utama dalam capaian Kota Layak Anak tahun 2023.
Sri Wetrawati menyebutkan, penghargaan ini meskipun bukan tujuan utama, namun menjadi buah manis dari kerja kerasnya bersama jajaran Pemkot Denpasar dan mitra-mitranya. Melihat indikator sangat luas dan melibatkan banyak sektor, sehingga pihaknya bertindak sebagai koordinator. Hal itu dilakukan guna mendorong semua pihak bergerak karena multisektor dan multipihak.
“Kami memang harus bekerja keras mendorong semua pihak untuk berperan di dalam pengaruh pembangunan, pengarusutamaan gender, dan pembangunan yang melindungi anak. Semua pihak harus memastikan semua bekerja dengan baik, sesuai dengan porsinya masing-masing di dalam indikator-indikator tersebut,” katanya.
Sementara itu, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, mengatakan, penghargaan ini adalah pendorong semua daerah untuk peduli perempuan dan anak. Penyerahan penghargaan dilakukan bertepatan peringatan Hari Ibu, karena segala urusan perempuan berakar pada Ibu.
Menurut dia, Hari Ibu merupakan momentum untuk mengenang dan menghargai peran besar perempuan Indonesia. Tidak hanya membentuk kualitas generasi, namun turut menjadi tonggak merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa.
“Hari Ibu juga menjadi penanda pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan,” imbuhnya. rap