Balas Budi, Mangku Pastika “Homecoming” ke Golkar, Mesin Politik Diarahkan Dukung Geredeg ke DPD RI

MANGKU Pastika bersama Geredeg usai acara di DPD Partai Golkar Bali. Foto: hen
MANGKU Pastika bersama Geredeg usai acara di DPD Partai Golkar Bali. Foto: hen

DENPASAR – Kehadiran anggota DPD RI, Made Mangku Pastika, yang duduk di deretan kursi paling depan saat kegiatan di wantilan DPD Partai Golkar Bali, Jumat (3/2/2023) menghadirkan sinyal khusus. Pastika sederetan dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, dan para petinggi Golkar lainnya. Bakal calon anggota DPD RI sekaligus kader senior Golkar, Wayan Geredeg, duduk di sebelah Pastika.

Geredeg terlihat mesra ngobrol dengan Pastika, meski dengan mimik serius. Sesekali kepala Pastika didekatkan ke arah bibir Geredeg, karena suasana di wantilan lumayan bising. Sebelumnya, Geredeg sempat mengunjungi Pastika di rumahnya untuk minta restu mencalonkan diri ke DPD RI. Apakah ini sinyal Pastika akan homecoming alias pulang ke Golkar?

Bacaan Lainnya

Kan kita tidak boleh lupa juga, saat terlunta-lunta dibuang orang, ada yang mungut. Golkar dan Demokrat yang memungut. Tidak boleh lupa budi baik orang,” jawab Pastika kalem. Sebagai catatan, Pastika yang berduet dengan Sudikerta pada Pilgub Bali 2013 diusung oleh koalisi Golkar dan Demokrat, melawan Puspayoga-Sukrawan yang diusung PDIP. Yang unik, Puspayoga merupakan Wakil Gubernur pada pemerintahan Pastika periode 2008-2013, dan pasangan ini diusung PDIP. “Terlunta-lunta dibuang orang” sepertinya merujuk situasi saat dia melawan partai yang pernah mendudukkannya di kursi Gubernur.

Baca juga :  Debut SEA Games, Putri Bertekad Bawa Pulang Medali Emas

Pastika menilai Golkar tidak kehilangan daya kritisnya meski berada dalam pemerintahan. Buktinya para menteri dari Golkar berperan signifikan, terutama saat negara kesulitan karena Covid-19. “Saya diundang ke sini sebagai DPD, siapa pun yang mengundang saya hadir,” ucapnya.

Soal kehadirannya di acara Golkar sebagai tanda kesiapan pulang ke “kawitan”, Pastika beralasan itu hanya istilah yang diutarakan Airlangga Hartarto. Dia pun mendaku sudah punya KTA Golkar sejak zaman dulu, tepatnya saat ABRI masih merupakan bagian dari Golkar sebelum berubah menjadi partai politik. Di Golkar ada jalur ABG, yakni ABRI, Birokrasi dan Golongan Kekaryaan.

“Sebagai anggota ABRI punya dwi fungsi sebagai kekuatan sosial politik juga, kami semua Golkar saat itu. Tapi setelah reformasi, anggota ABRI aktif tidak boleh lagi di Golkar,” urai pensiunan jenderal bintang tiga Polri tersebut.

Mengenai kasak-kusuk dia akan diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Golkar, Pastika berujar belum sampai sejauh itu. Apalagi regulasi tidak membolehkan anggota DPD RI menjadi pengurus partai. Bila purnatugas pada 2024 nanti, terserah mau jadi apa saja boleh.

“Jadi wartawan juga boleh, enak jadi wartawan, boleh tanya apa saja. Tapi saya tidak bisa diatur seperti kalian,” kelakarnya.

Disinggung ada gelagat mesin politik dan modal perolehan suaranya pada Pemilu 2019 akan diarahkan ke Geredeg, dia hanya tertawa. “Semua calon (DPD RI) itu hebat, tapi ada yang terhebat,” lugasnya sembari melirik Geredeg yang ada di sebelah kirinya. Yang dilirik hanya tersenyum.

Baca juga :  Pegawai Damkar Badung Tewas Usai Hantam Truk

“Selama ini Pak Mangku kelihatannya memberi angin segar ke saya, mungkin karena kondisi kesehatan dan umur beliau juga (tidak mencalonkan diri lagi). Makanya sering kontak kontak, (pernyataan Pastika) itu sudah sinyal. Beliau mantan Gubernur, Kapolda juga, aksesnya cukup besar,’’ tutur Geredeg memungkasi. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.