DENPASAR- Adanya beberapa orangtua siswa yang mengeluhkan tentang pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi Covid-19 ini, disikapi langsung oleh Yayasan Dwijendra dengan melakukan workshop Kurikulum 2013.
Ketua Yayasan Dwijendra Dr. I Ketut Wirawan, SH., M.Hum., mengatakan, tujuan workshop ini untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya untuk pembelajaran daring ini. Mengingat, dalam pelaksanaan sistem daring ini banyak terjadi keluhan.
“Intinya dalam menghadapi Covid-19 ini kan cara pembelajarannya kan cara baru. Dan ini dilaksanakan secara daring. Karena itu, kita mencoba melalui workshop ini kita melihat kembali kurikulum yang telah dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” ujarnya, Jumat (7/8/2020).
Menurutnya, di masa Covid-19 ini semua satuan pendidikan dalam penerapannya pasti ada kendala baik guru maupun siswa. Maka untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk melihat di mana kekurangannya dan kelebihannya. “Yang jelas semua kita evaluasi. Dan evaluasi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali,” tegas Ketut Wirawan.
Melalui evaluasi ini, Wirawan ingin sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Dwijendra akan menjadi sekolah yang bermutu di masa depan.
“Semua sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Dwijendra akan terus kita tingkatkan kualitasnya hingga bisa mengalahkan sekolah negeri. Kan ini sekolah swasta tertua di Bali, jadi ya masa sekolah ini tertinggal dalam kualitas dibanding sekolah-sekolah baru,” pungkas Wirawan. alt