PLN Peroleh Rp3 Triliun untuk Program Listrik Desa, Erick Sebut BUMN Siap Jadi Benteng Ekonomi Nasional

MENTERI BUMN, Erick Thohir, menyampaikan lewat dukungan penyertaan modal negara, perusahaan-perusahaan BUMN dapat memberikan manfaat lebih pada pertumbuhan ekonomi nasional. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyatakan, BUMN berkomitmen untuk menjadi benteng ekonomi nasional, seusai Komisi VI DPR menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp44,24 triliun pada 2025.

Tercatat, PLN masuk menjadi salah satu dari 16 BUMN yang dimintai PMN yang diusulkan Kementerian BUMN dan telah disetujui Komisi VI DPR. Di mana, PT PLN (Persero) memperoleh sebesar Rp3 triliun dalam rangka Program Listrik Desa.

Bacaan Lainnya

‘’Tentu komitmen bagaimana BUMN terus bisa menjadi benteng ekonomi nasional, menjadi sebuah hal yang sangat positif,’’ kata Erick dalam pesan tertulisnya usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Minggu (14/7/2024).

Erick juga mengaku bersyukur karena sembilan Fraksi Komisi VI DPR menyatakan sikap dukungan atas usulan PMN senilai Rp44,24 triliun oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

‘’Alhamdulillah tadi Komisi VI sudah menyetujui usulan PMN dari Kementerian BUMN sebesar Rp44 triliun lebih, di mana Komisi VI melihat PMN ini juga banyak karena penugasan,’’ ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya mendorong rancangan undang-undang (RUU) BUMN yang disetujui oleh Komisi VI sehingga bisa mendapat persetujuan penuh oleh DPR sehingga hal-hal yang menjadi catatan bisa lebih transparan dan terbuka.

Baca juga :  2 Warga Difabel di Klungkung Dibantu Alat Bantu Dengar

‘’Dan kami berharap ini bisa terlaksana. Jadi saya mengucapkan terima kasih kepada Komisi VI atas dukungan PMN dan juga dukungan untuk RUU BUMN-nya,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Erick mengatakan setelah melakukan rapat kerja dengan Komisi VI, bahwa untuk pertama kali PMN yang didorong ke BUMN tidak berdasarkan utang negara karena dividen lebih besar.

‘’Total dividen sekitar Rp280 triliun, sedangkan PMN Rp212 triliun. Jadikan kan ada selisih Rp68 triliun. Artinya ini hal yang positif, yang sebenarnya ini menjadi sebuah kepastian ke depan untuk penyehatan dan transformasi,’’ pungkas Erick. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.