POSMERDEKA.COM, DENPASAR – SMP Kristen 1 Harapan Denpasar mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Bersinar (Bersih dari Narkoba). Acara deklarasi dihadiri Kepala BNN Kota Denpasar, Kombes Pol. I Ketut Adnyana Putera; Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. Anak Agung Gede Wiratama, M.Ag., dan Sekretaris Yayasan Perguruan Kristen Harapan, Drs. I Gusti Putu Darmawan, M.M., Senin (22/4/2024).
Kepala SMPK 1 Harapan Denpasar, Ir. Ni Nyoman Serayawati, M.M., mengatakan, deklarasi ini bukanlah semata-mata seremonial belaka, melainkan merupakan upaya untuk menggugah jiwa-jiwa generasi muda, khususnya para siswa SMP Kristen 1 Harapan Denpasar untuk dengan tegas mengatakan tidak kepada segala jenis godaan narkotika dan obat terlarang. Saat itu juga diisi pengucapan janji dan ikrar deklarasi perang melawan narkoba dan penandatanganan deklarasi serta Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama antara SMP Kristen 1 Harapan Denpasar dengan BNN Kota Denpasar.
Ada lima poin pernyataan deklarasi perang melawan narkoba tersebut. Yaitu, pertama menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kedua, menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dimanapun berada. Ketiga, mendukung sepenuhnya kebijakan BNN dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Selanjutnya, keempat, menyadari bahwa untuk mewujudkan Indonesia bersih narkoba adalah merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dan, kelima, mengerahkan segala kemampuan sekolah bersama seluruh potensi yang ada untuk mewujudkan SMP Kristen Harapan Bersinar Bersih dari Narkoba).
Kepala BNN Kota Denpasar, Kombes Pol. I Ketut Adnyana Putera, sangat mendukung SMP Kristen 1 Harapan Denpasar mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Bersinar, karena diharapkan nantinya para generasi akan lebih mengerti akan bahaya narkoba. Menanamkan pemahaman terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba sangat penting mengingat penyalahgunaan narkoba kerap terjadi pada kalangan anak muda dalam rentang usia pelajar dan mahasiswa.
Menurut Adnyana Putera lingkaran setan narkoba adalah perusak raga, penghancur keluarga, dan penghancur masa depan diri serta bangsa yang cenderung hanya berakhir dengan kematian, kegagalan, dan penyesalan. Oleh karena itu, BNN bersama sekolah akan terus bergandeng tangan mengedukasi bahaya narkoba kepada generasi muda, sehingga terbentuk mental baja dan tegas mengatakan say no to drug untuk masa depan generasi muda serta bangsa agar senantiasa Bersinar yaitu bersih dari narkoba.
Sekretaris Yayasan Perguruan Kristen Harapan, I Gusti Putu Darmawan, menyampaikan terima kasih kepada BNN Kota Denpasar, yang telah memberikan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada seluruh siswa-siswinya. Ia menegaskan, Sekolah Bersinar bukan semata-mata untuk mencari gelar saja, akan tetapi untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Pembacaan janji dan ikrar deklarasi perang melawan narkoba ini sebagai langkah awal dalam membentengi para siswa dari ancaman narkoba.
Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, menambahkan, deklarasi Sekolah Bersinar SMP Kristen 1 Harapan Denpasar merupakan salah satu upaya dalam mendukung arah kebijakan Wali Kota Denpasar dalam menciptakan dunia pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat di Kota Denpasar. Melalui deklarasi ini, ia menolak sekeras-kerasnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba masuk di lingkungan sekolah.
Ia meminta seluruh sekolah baik SD dan SMP di Kota Denpasar untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Narkoba untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya narkoba sekolah. Ia sangat mengapresiasi deklarasi Sekolah Bersinar yang dimulai dari tingkat SMP, dan semoga bisa dilanjutkan ke tingkat SD. Ia juga berharap Sekolah Bersinar ini dapat memperkuat komitmen dalam mencegah dan memberantas narkoba di kalangan generasi muda di level SD hingga SMP.
Menurut Agung Wiratama, masa pendidikan jenjang SMP merupakan masa dimana anak usia remaja dalam proses pencarian jati diri, di masa itulah muncul rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba tentu harapannya dapat mencoba hal-hal yang bersifat positif. Manakala kondisi yang diharapkan anak dan generasi muda dapat mencoba sesuatu yang baru ke hal yang positif. “Agar tidak beralih ke hal yang negatif, sehingga dibutuhkan pendampingan yang intensif,” katanya menandaskan. tra
