POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pengurus Kabupaten Persatuan Selancar Ombak Indonesia (Pengkab PSOI) Jembrana didukung KONI Jembrana, memprotes keputusan Pengurus Provinsi (Pengprov) PSOI Bali atas pencoretan satu-satunya wakil Bumi Mekepung itu atas nama Zaenal Abidin dari daftar Tim Selancar Ombak Bali menghadapi Babak Kualifikasi (BK) PON XXI Aceh-Sumut.
Menariknya, pencoretan itu terjadi saat BK PON XXI dimulai Rabu (20/9/2023), dimana Pengprov PSOI Bali menjadi tuan rumahnya. BK dilangsungkan di Pantai Halfway Kuta hingga Kamis (21/9/2023) yang mempertandingkan dua nomor; longboard dan shortboard putra-putri.
Zaenal Abidin datang ke lokasi pertandingan untuk mengusung nama Bali merebut tiket ke PON XXI. Tetapi apa lacur, dia tidak terdaftar dalam tim selancar ombak Bali dan dia sendiri tidak pernah tahu alasan pencoretan dirinya. Lebih mirisnya lagi, Zaenal justru digantikan Ivan Krisnadewa Sudena yang notabene dikalahkan Zaenal saat Porprov Bali XX/2022.
Sebagaimana diketahui, saat Porprov Bali XX, Zaenal finis di urutan kedua nomor longbaord putra, dibawah atlet Badung atas nama I Gede Arya Eka Wira Dharma dari Badung. Sementara Ivan yang mewakili Tabanan berada di urutan ketiga. Dari informasi yang dihimpun, Ivan sebenarnya atlet asal Badung ber-KTP Tabanan agar bisa ikut Porprov.
Pencoretan Zaenal secara mendadak ini kontan mendapat reaksi keras dari Pengkab PSOI Jembrana yang juga diback-up KONI Jembrana. ”Saya tidak habis pikir dengan sikap PSOI Bali, dan sampai saat ini saya belum mendapat jawaban terkait alasan pencoretan atlet saya (Zaenal),” cetus Ketua Pengkab PSOI Jembrana, Muklis dengan nada sangat kecewa, saat dikonfirmasi posmerdeka.com, Rabu (20/9/2023) malam.
Muklis menambahkan, atas prestasinya di Porprov XX itu, Zaenal masuk dalam 8 atlet putra-putri yang dipersiapkan Pengprov PSOI Bali menghadapi BK PON XX. Sesuai Surat Keputusan (SK) nomor : 070/SK/Kontingen-PON-XXI/VI/2023 yang diterbitkan Pengprov PSOI Bali, memang tidak ada nama Ivan masuk dari daftar 8 atlet tersebut.
”Saya jadi kaget atas pencoretan itu, terlebih tidak didasari alasan-alasan secara jelas. Lebih parah lagi, dilakukan saat atlet yang bersangkutan mau bertanding,” tegas Muklis.
Padahal, sejumlah pengurus KONI Jembrana ingin memberikan dukungan langsung ke Zaenal saat bertanding di BK. Hal ini dilakukan sebagai wujud kebangkitan olahraga Jembrana dibawah komando Wabup Jembrana IGN. Patriana Krisna (Ipat) sebagai Ketua Umum KONI Jembrana.
Tapi hal itu menjadi berantakan, gegara Zaenal tidak jadi bertanding. ”Apakah PSOI Bali tak berpikir bagaimana psycologis atlet atas pencoretan mendadak dan sepihak ini,” keluh Sekum KONI Jembrana, Ketut Tulis. ”KONI Jembrana kecewa berat atas perlakuan ini, karena sangat menyimpang dari nilai-nilai sportifitas olahraga,” imbuhnya. yes