POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Teriakan yel-yel dari puluhan suporter memenuhi aula DPD PDIP Bali ketika salah satu regu peserta Cerdas Cermat Susastra Bali bisa menjawab soal, Jumat (16/6/2023). Suasana benar-benar “meledak” ketika pertanyaan terakhir kemudian dijawab, dan menambah poin untuk Regu A dari SMAN 2 Semarapura, Klungkung. Regu ini kemudian dinyatakan sebagai pemenang karena poin 1.400 tidak bisa dikejar dua pesaingnya.
Meski sempat memimpin di tengah lomba, SMAN 2 Amlapura harus mengakui keunggulan SMAN 2 Semarapura. Perjuangan mereka mengumpulkan poin hanya sampai di 1.290, disusul di tempat ketiga oleh SMAN 1 Singaraja dengan poin 1.200. Berbeda dengan saat penyisihan, tim yang berlaga di final ini memang memiliki kualitas setara. Jadi, balap-balapan merebut poin tidak terhindarkan.
Sejumlah anggota DPRD Bali dan DPRD kabupaten dari Buleleng, Karangasem dan Klungkung terlihat ikut larut menonton kejar-kejaran poin peserta. Bupati Karangasem, I Gede Dana, tampak semringah ketika poin peserta dari SMAN 2 Amlapura sempat unggul tipis. Namun, ekspresinya berubah tegang ketika perolehan poin SMAN 2 Semarapura mulai menghimpit.
“Saya kira SMAN 1 Singaraja bakal juara 1, tapi ternyata juara 3. Kanggoang (terima saja),” kata Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, saat memberi sambutan usai lomba sembari tertawa. Koster sempat “berharap” tim dari Buleleng juara, karena dia memang berasal dari Buleleng.
Kepada peserta dan guru pembina, Koster mengucapkan terima kasih atas partisipasi mereka dalam rangkaian kegiatan HUT PDIP dan peringatan Bulan Bung Karno. Dia mendaku mengikuti dan menyaksikan langsung tingkat pengetahuan peserta dalam memahami, juga melaksanakan kebijakan sesuai visi Nangun Sat Kerti Loka Bali. “Khususnya terkait kearifan lokal Bali, sangat luar biasa adik-adik ini,” pujinya disambut aplaus.
Sebagai Ketua PDIP Bali, paparnya, dia mengadakan lomba ini karena sempat khawatir anak-anak muda tidak lagi mengenal kearifan lokal Bali. Apalagi anak-anak sekarang biasa bergaul dengan gawai, yang makin membuatnya waswas tidak tahu budaya leluhur. “Ternyata saya salah, adik-adik ini masih kuat dengan budaya Bali. Selamat,” cetusnya.
Mengaku sejatinya sibuk menyiapkan acara bersama Ganjar Pranowo, Koster mendaku tidak mau melewatkan “kesempatan langka” untuk menutup lomba sekaligus bertemu dengan peserta. Dia minta para juara tetap bersyukur, terlepas juara berapa yang diperoleh. “Pokoknya syukuri itu. Saya mengajak jaga kebalian kita, geluti dengan rajin dan tekun. PDIP tiap tahun akan menyelenggarakan lomba ini. Saya titip PDIP,” pungkasnya terkekeh.
Bagaimana dengan hadiah ekstra yang dijanjikan untuk pemenang?”Ooo nanti saya kasih tambahan dari Gubernur, tapi tidak sekarang, nanti saat penutupan Bulan Bung Karno kami berikan. Semua finalis kami kasih, nilainya berapa itu rahasia, biar kejutan,” kelitnya sembari tersenyum. hen