POSMERDEKA.COM, BANGLI – Lampu penerangan jalan (LPJ) dengan lampu merkuri rencananya dicabut untuk dipasang di lokasi lain, tapi belum bisa direalisasi karena keterbatasan anggaran. Rencananya tahun ini dicabut dan dipasang kembali di titik lain. Biaya pencabutan lampu sekitar Rp800 ribu per titik, sedangkan untuk pemasangan sekitar Rp700 ribu.
Kabid Teknis Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Bangli, Anak Agung Gede Hartawan, Minggu (28/7/2024) menjelaskan, LPJ di wilayah Kecamatan Kintamani, tepatnya di jalur Penelokan-Pertigaan Culali, Desa Batur, Kintamani saat ini menumpuk.
Sebab, selain ada lampu merkuri, juga ada LPJ ornamen Bali berupa penjor dan lampu berbentuk jamur. “Lampu merkuri paling awal dipasang, lanjut ada pemasangan lampu penjor dan lampu jamur,” jelasnya.
Lebih lanjut Hartawan menyampaikan, biaya pencabutan lampu merkuri sekitar Rp800 ribu per titik. Sementara untuk pemasangan sekitar Rp700 ribu per titik. Anggaran ini belum termasuk pemasangan jaringan.
“Untuk jaringan bisa dari petugas kami, tapi untuk pencabutan memerlukan kendaraan skylift. Sejatinya kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tapi DLH juga banyak kegiatan dan terbatas BBM,” paparnya.
Untuk LPJ merkuri, sambungnya, masih ada 50 titik. Dia mengakui kondisi LPJ selama ini masih tumpang tindih dan kurang estetik. Karena itu dia mengusulkan pencabutan lampu itu tahun 2025.
Disinggung anggaran pembayaran rekening listrik, dia berujar tahun 2024 hanya dianggarkan untuk 10 bulan. Kemudian akan diajukan kembali dua bulan untuk anggaran pembayaran. Batas aman rekening aman sekitar Rp1,2 miliar, sedangkan per bulan instansinya membayar Rp90 juta sampai Rp 100 juta. gia
