POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Satu demi satu DPD Partai Golkar kabupaten di Bali merapat ke Demer, sapaan akrab Gde Sumarjaya Linggih, menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Bali. Kabar terakhir menyebut delapan dari sembilan Partai Golkar kabupaten/kota di Bali sudah “bergandengan” dengan Demer menuju Musda yang akan dihelat pada 23 Mei mendatang di Denpasar. Pendek kata, Demer didorong merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Bali dari Nyoman Sugawa Korry, kawan sekaligus rivalnya sejak tahun 2020.
Pernyataan dukungan terang-terangan misalnya dilakukan DPD Partai Golkar Klungkung pada Rabu (14/5/2025). Kemudian disusul DPD Partai Golkar Jembrana menyatakan kebulatan tekad mendukung Demer, Jumat (16/5/2025). Dukungan diserahkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jembrana, I Made Suardana, didampingi Sekretaris Nyoman Birawan beserta Pimpinan Kecamatan se-Kabupaten Jembrana di kediaman Demer. Bak mengirim pesan keseriusan, penyerahan dukungan dibarengi kehadiran ramai-ramai seluruh anggota Fraksi Golkar DPRD Jembrana.
DPD Partai Golkar Gianyar juga turut melayangkan dukungan ke anggota DPR RI lima periode tersebut, Sabtu (17/5/2025). Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejauh ini DPD Partai Golkar kabupaten yang sudah pasti membentengi Demer yakni Karangasem, Klungkung, Gianyar, Denpasar, Jembrana, Buleleng, Badung, dan Tabanan. Yang belum bersikap tegas hanya DPD Golkar Bangli. “Badung memang belum ada pleno, tapi sudah menandatangani dukungan yang disetor ke Ketua Umum untuk mendukung Pak Demer,” bisik seorang sumber di internal Golkar.
Menanggapi derasnya aspirasi para kader untuk melihatnya menakhodai Golkar Bali, Demer menyatakan terima kasih dan apresiasi tinggi. Baginya, pernyataan dukungan dari nyaris semua DPD Golkar kabupaten/kota tersebut merupakan suatu kehormatan. Namun, dia juga memaknai panen dukungan itu sebagai tanggung jawab yang harus diemban dengan baik. “Mereka memberi amanah ini untuk membawa Golkar Bali lebih baik pula ke depan,” ucap Demer, Minggu (18/5/2025) malam.
Disinggung adanya analisis di internal bahwa kandidat Ketua DPD Partai Golkar dalam Musda kemungkinan hanya dia sendiri, Demer tidak menjawab tegas. Dia menjelaskan, syarat dari petunjuk pelaksanaan (juklak) untuk maju atau dicalonkan sebagai Ketua DPD dalam Musda adalah mengantongi dukungan minimal 30% dari pemilik hak suara. Untuk Musda Golkar Bali, total ada 15 pemilik suara, dengan 9 di antaranya adalah dari DPD Golkar kabupaten/kota.
“Apabila calon lawan tidak punya dukungan lebih dari 30%, ya berarti saya calon tunggal,” jawabnya. “Itu rahasia perusahaan, ada deh,” sambungnya dengan jenaka ketika didesak sudah berapa persen total mengantongi dukungan pemilik hak suara.
Seakan menunjukkan keseriusan mengarungi medan laga Musda Golkar Bali nanti, Demer menggaransi tidak akan mengkhianati kepercayaan para kader yang mendukung saat ini. Hal ini berkaca dari pengalaman Musda pada Februari 2020 silam, di mana Demer yang menjabat Plt Ketua DPD Partai Golkar justru menepi dan memberi kepercayaan Sugawa Korry, untuk memimpin Golkar Bali.
“Serius, saya seriuslah. Saya punya pengalaman buruk ketika memberi kepercayaan pada orang lain dulu, sekarang itu tidak boleh terjadi lagi,” cetusnya.
Sebagai catatan, meski “diberi akses jalan tol” mengendalikan DPD Partai Golkar Bali saat Musda 2020, hubungan Sugawa Korry dan Demer justru memburuk setelah itu. Perbedaan visi dalam mengelola partai jadi titik persimpangan dua politisi yang sama-sama asal Buleleng tersebut. Dimulai sejak Pilkada Badung 2020, kerenggangan berlanjut sampai “perang” memilih kader dalam Daftar Calon Sementara (DCS) untuk Pileg 2024 silam. Rivalitas ini, oleh sejumlah kader, diprediksi akan membuat tensi Musda nanti menghangat. hen
























