POSMERDEKA.COM, BANGLI – Selama berlangsungnya Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, pengalihan arus lalu lintas menuju ke Pura dilakukan untuk menghindari terjadinya kemacetan panjang. Pengalihan dimulai dari 22 Maret, puncak karya pada Minggu (24/3/2024) dan mesineb pada 5 April 2024.
Ada tujuh titik ruas jalan akan dialihkan hampir setengah bulan untuk keperluan upacara ini. Ratusan personel yang disiapkan akan ditempatkan di 17 lokasi yang rawan kemacetan. Di masing-masing titik diisi dua anggota Polri dibantu TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan pecalang.
Kabag. Ops Polres Bangli, Kompol Dewa Gede Oka, dalam arahannya memaparkan, pengamanan Karya Ngusaba di Pura Ulun Danu Batur akan dimulai pada 22 Maret s.d 5 April 2024. Polres Bangli menyiapkan 166 personel dibantu instansi terkait dengan jumlah pospam sebanyak 21 titik.
Tempat parkir disediakan panitia yakni parkir umum Tunon, parkiran utara Pura Batur, Gang Pedarman Pura Pande, selatan Pura Batur, selatan Pura Tuluk Biyu, parkiran jaba Pura. Kendaraan yang keluar dari parkir Tunon menuju Besakih, semuanya melewati jalur paket dan di Simpang Empat Pludu belok kiri.
Kendaraan dari arah Payangan, khusus semua pamedek semua harus belok kanan, kecuali yang menuju Singaraja bisa belok kiri melewati jalur Belancan atau Bukih. Kendaraan dari arah Tegalalang, semua pamedek harus belok kanan ke Simpang Petung belok kiri ke jalur Penelokan.
Lalu kendaraan dari Tampaksiring lurus di Simpang Petung lewat jalur Penelokan (tidak boleh belok ke kiri). “Kendaraan dari Simpang Katung menuju Singaraja harus melewati Tunon, dan belok kanan di Simpang Tiga Gunung Kunyit, tembus di Simpang Tiga KUD,” jelasnya.
Rekayasa lalu lintas selama karya, paparnya, dilaksanakan secara tentatif, melihat perkembangan situasi di lapangan guna meminimalisir kemacetan parah. Total ada 435 personel yang dikerahkan terdiri 166 Polri dari Polsek Kintamani maupun Polres Bangli, 30 personel TNI, 15 petugas Satpol PP, 15 dari Dishub, tujuh dari Kesehatan, 18 dari BPBD-Damkar, dan 185 Pecalang Desa Batur.
“Pengamanan dilaksanakan secara preemtif, preventif dan represif untuk menciptakan situasi lalin lancar, aman dan kondusif sehingga umat dapat melaksanakan persembahyangan dengan tertib serta lancar,” pungkasnya. gia