POSMERDEKA.COM, YOGYAKARTA – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, melaksanakan studi tiru dengan menyasar SMPN 5 Yogyakarta. Pelaksanaan studi tiru yang bertujuan guna menambah meningkatkan kapasitas pengawas sekolah serta inovasi Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar ini dipimpin Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, yang diterima Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti, M.Pd., BI.; didampingi Ketua Komite SMPN 5 Yogyakarta, Supriyono; serta Kepala Seksi Kesiswaan SMP Dikpora Kota Yogyakarta, Cynthia Yulita Wardayanti, SE., MBA, di Ruang Multimedia SMPN 5 Yogyakarta, Rabu (6/11/2024).
Turut mendampingi Kadisdikpora Anak Agung Gede Wiratama dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, I Ketut Dirga; Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikpora Kota Denpasar, Ni Made Ayu Agustini; Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya; Ketua MKKS SMP Kota Denpasar, Ni Nengah Sujani; Korwas Disdikpora Kota Denpasar, Tatik Wahyuni; Pengawas Disdikpora Kota Denpasar, serta Tim Inovasi Jaya Gupta Kota Denpasar.
Kadisdikpora Anak Agung Gede Wiratama dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa studi tiru ini dilaksanakan sebagai usaha untuk berguru dan menimbah ilmu di salah satu sekolah favorit di Yogyakarta. Ia berharap melalui studi tiru akan ada proses belajar beberapa hal karena sekolah ini merupakan sekolah sarat prestasi yang menerapkan IKM dan kurikulum merdeka berbagi serta sekolah sehat jiwa dan sekolah riset, juga sekolah pengembang talenta Indonesia.
SMPN 5 Yogyakarta terletak di Jl. Wardani No. 1, Yogyakarta. Bangunan sekolah ini berdiri sejak zaman Belanda dan digunakan untuk MULO dan Normaalschool (Pendidikan Guru Bumiputra) yang dibangun tahun 1923. Pada masa awal revolusi atau pemerintahan RI digunakan sebagai asrama Militer Akademi sampai dengan tahun 1948.
Kepala Seksi Kesiswaan SMP Dikpora Kota Yogyakarta, Cynthia Yulita Wardayanti, mengungkapkan, tantangan pendidikan di Kota Yogyakarta sangat tinggi. Namun demikian, tetap di manage dengan baik sehingga proses belajar mengajar senantiasa berjalan kondusif dan sekolah berlomba dalam meraih prestasi.
Yogyakarta juga mencanangkan program Sekolah Sehat Jiwa (SSJ). Menurut Cynthia Yulita Wardayanti, ada beberapa permasalahan yang kerap menimpa anak usia sekolah. Di antaranya perundungan, depresi, hingga mogok sekolah. Masalah lainnya yaitu mental retardasi, adiksi gadget, hingga kecemasan. Dia menyebut, hingga saat ini telah ada beberapa sekolah yang menjadi pilot project SSJ.
Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti, mengapresiasi dan menyambut hangat kunjungan para pemangku dan pelaku pendidikan dari Disdikpora Kota Denpasar. Pada kesempatan ini, ia banyak memperkenalkan keunggulan yang dimiliki sekolahnya seperti tercatat sebagai penerima kinerja BOS tiga tahun berturut-turut.
Siti Arina Budiastuti, prestasi yang diperoleh siswa tak terlepas dari dukungan orang tua siswa lewat komite sekolah. Tanpa ada kepedulian orang tua siswa sulit siswa itu berprestasi.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada rombongan dari Kota Denpasar, atas kehadirannya dan memilih sekolah kami sebagai lokasi studi tiru. Semoga apa yang didapatkan bisa menjadi contoh dan menambah wawasan,” tutupnya. tra
