POSMERDEKA.COM, MATARAM – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB, mengaku belum final memutuskan siapa pasangan calon (paslon) yang diusung dalam Pilkada Serentak 2024. Sebab, kewenangan merekomendasikan paslon kepala daerah yang diusung merupakan ranah DPP.
“Yang jelas paslon yang diproses DPP PKB adalah mereka yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) yang dilaksanakan DPP di Jakarta,” sebut Ketua Desk Pilkada DPW PKB NTB, Muhammad Danang Ari Sukra, Selasa (28/5/2024).
Dia menjelaskan, dari tujuh bakal calon kepala daerah (bacakada) di Pilgub NTB 2024 yang mengikuti UKK, terdapat dua figur yang mendaftar berpasangan, yakni Suhaili FT-Asrul Sani dan Sitti Rohmi Djalilah-Musyaifirin. Zulkieflimansyah, Lalu Muhamad Iqbal dan Sukiman Azmy mendaftar sebagai bakal calon gubernur dengan tidak memiliki pasangan.
“Jika sekarang ramai di media sosial dan sejumlah grup WhatsApp bahwa Pak Suhaili dan Pak Zulkieflimansyah berpasangan, kami tentu akan menjadikan sebagai catatan untuk disampaikan ke DPP PKB sebagai bahan pertimbangan,” ujar Ari.
Bila benar Zulkieflimansyah dan Suhaili FT sudah sepakat menjadi pasangan, dia menilai seharusnya diinformasikan kepada jajaran DPW PKB, terutama Desk Pilkada. Sebab, saat mendaftar dan mengikuti UKK di DPP PKB, Suhaili FT sudah memiliki pasangan yakni Asrul Sani. Dia mendaku akan mendatangi Suhaili untuk mengonfirmasi apakah benar tidak lagi bersama Asrul. PKB berpatokan pada saat pendaftaran dan UKK sebagai acuan utama, itulah soalnya.
Uniknya, Ari mengaku sudah mendatangi Suhaili terkait kebenaran informasi sudah berpasangan dengan Zulkieflimansyah. Hanya, Suhaili dikabarkan masih sakit. “Kami akan kembali mencari waktu untuk bertemu dengan beliau. Jika berpindah pasangan yang tidak sesuai dengan pendaftaran dan UKK di DPP, tentu ada catatan dan penilaian oleh DPP PKB,” ungkapnya menandaskan. rul
