WYIE Malaysia Jadi Ajang Pelajar SMP PGRI 3 Denpasar Pamerkan Inovasi Lingkungan

KEPALA SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, bersama siswa yang akan WYIE di KLCC, Malaysia, memohon doa dan restu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Senin (26/5/2025) di Kantor Disdikpora Denpasar. Foto: ist
KEPALA SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, bersama siswa yang akan WYIE di KLCC, Malaysia, memohon doa dan restu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Senin (26/5/2025) di Kantor Disdikpora Denpasar. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Malaysia, menjadi ajang peneliti muda SMP PGRI 3 Denpasar unjuk gigi. Pada ajang yang digelar 29-31 Mei 2025 ini, tim peneliti Spiga memamerkan inovasi yang dinamai Eco-Shield: Penggunaan Ekstrak Bunga Pacar Air Ungu (Impatiens Balsamina L.) dan ekstrak pucuk daun mangga (Mangifire indica) sebagai inhibitor organik anti-korosi. 

Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, bersama siswa yang akan WYIE di KLCC, Malaysia, memohon doa dan restu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Senin (26/5/2025) di Kantor Disdikpora Denpasar.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut Kasek Chandra Widayanti, mengatakan, tiga siswa SMP PGRI 3 Denpasar akan mengikuti kegiatan ini. Mereka sebelumnya telah dinyatakan lolos lewat seleksi yang sangat ketat dari pihak penyelenggara.

Pihaknya berharap tiga siswa Spiga di bawah pembinaan Ni Luh Sugiranjani guru mata pelajaran IPA SMP PGRI 3 Denpasar ini, bisa menampilkan yang terbaik dan memperoleh hasil yang terbaik demi mengharumkan nama SMP PGRI 3 Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar tentunya.

Adalah Ni Putu Ary Nindya Desyanthi, Made Nanda Calya, dan Aulia Maesaroh pelajar yang mengeksplorasi potensi ekstrak alami dari bunga pacar air ungu (Impatiens balsamina) dan pucuk daun mangga (Mangifera indica) sebagai inhibitor organik dalam pencegahan korosi pada logam. Penggunaan bahan alami sebagai alternatif inhibitor sintetis menjadi perhatian utama karena sifatnya yang ramah lingkungan, biodegradabel, serta potensi ekonomisnya yang tinggi.

Desyanthi mengatakan, penelitian ini juga mengkaji interaksi kimia antara senyawa aktif dalam ekstrak dengan permukaan logam, serta membandingkan efisiensi inhibisi masing-masing bahan secara terpisah dan dalam kombinasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan formula anti korosi berbasis bahan hayati lokal yang potensial untuk diterapkan pada industri, khususnya dalam perlindungan logam terhadap kerusakan akibat lingkungan yang korosif.

Desyanthi mengaku senang bisa mengikuti event ini dan akan berusaha mempersembahkan yang terbaik. “Saya berterima kasih kepada pihak sekolah yang sudah membina dan tentunya bapak Kadisdikpora yang sangat memberikan dukungan untuk kami, semoga kami bisa memberikan hasil terbaik,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kadisdikpora Denpasar, Agung Wiratama, sangat mengapresiasi SMP PGRI 3 Denpasar. Menurutnya siswa-siswa SMP PGRI 3 Denpasar telah mampu membuktikan kemampuannya bersaing di tingkat internasional.  Dengan mengikuti kompetensi penelitian di tingkat internasional ini, diharapkan mampu memberikan motivasi ke sekolah lainnya.

“Ini adalah terobosan luar biasa dari SMP PGRI 3 Denpasar, terlebih karyanya mampu bermanfaat, sehingga anak-anak lainnya dapat termotivasi dan semakin menunjukan karya dengan kreativitas,” terangnya.

Selain itu, Agung Wiratama mengaku siswa ini akan mampu meningkatkan passing grade SMP PGRI 3 Denpasar akan tinggi. “Kami percaya generasi muda berperan penting menciptakan solusi untuk masalah lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, saat ini dan di masa mendatang,” katanya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses