POSMERDEKA.COM, DENPASAR – SMP PGRI 3 Denpasar, yang akrab disebut Spiga, selain dikenal sebagai sekolah unggulan yang sarat prestasi akademik dan non akademik, juga memiliki sejumlah trademark (program unggulan). Salah satunya adalah Spinter (Spiga Entrepreneurship).
Spinter ke-3 tahun 2024 dibuka pada Selasa (10/12/2024) oleh Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Putu Gede Astara; bersama Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., dan Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, S.Pd., M.Li., ditandai dengan prosesi memanah tirta. Spinter merupakan sebuah program rutin yang diselenggarakan di SMP PGRI 3 Denpasar dengan tujuan meningkatkan dan memfasilitasi kemampuan siswa-siswi dalam berwirausaha.
Kasek Chandra Widayanti mengatakan, Spinter ke-3 tahun ini juga dirangkai dengan kegiatan Simathic (Spiga Science and Mathematic Competition) yaitu Lomba Olimpiade MIPA tingkat SD se-kota Denpasar. Tahun ini, Lomba Olimpiade MIPA diikuti oleh 95 peserta dan satu lagi yaitu Lomba Modern Dance (Spiga Creativity) tingkat SD se-Kota Denpasar dan Badung diikuti oleh 17 tim.
Lebih lanjut dikatakan Chandra Widayanti, Spinter (Spiga Entrepreneurship) ke-3 mengusung tema “Abhyakta” (Abhinaya Baksya Yoga Bhakta Buddayah) yang artinya tumbuh berkembang berlandaskan semangat konsisten, berkolaborasi, berinovasi berlandaskan budaya. ‘’Melalui tema ini, kami berharap siswa Spiga akan terus tumbuh dan berkembang dalam kewirausahaan dan juga seni, senantiasa berkolaborasi dan berinovasi dengan tetap berlandaskan pada budaya,’’ katanya.
Menurut Chandra Widayanti, kegiatan Spinter setiap tahun diadakan karena merupakan praktek dari muatan lokal sekolah yang diadakan di SMP PGRI 3 Denpasar yaitu salah satunya Kewirausahaan untuk siswa kelas 8. Diharapkan anak-anak sudah bisa berpikir seperti wirausaha sejak dini yang kelak akan menjadi bekal untuk menjadi entrepreneur yang sebenarnya. Di sekolah ini juga dibuka muatan lokal riset.
Saat itu juga diresmikan sebuah aplikasi berbasis whatsapp (WA) yang diberi nama Si Lapor Gala Saka. Aplikasi ini adalah salah satu bagian dari program yang disusun Kasek Chandra Widayanti selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Si Lapor Gala Saka adalah salah satu aplikasi SMP PGRI 3 Denpasar yang disiapkan sebagai alat untuk mempermudah pelaporan kenakalan yang dilakukan oleh siswa SMP PGRI 3 Denpasar untuk dapat segera ditangani dan ditindaklanjuti. Sehingga dengan program ini dapat mengurangi kenakalan remaja yang terjadi.
Di acara itu, juga diserahkan penghargaan kepada sekolah-sekolah terbaik yang menjadi sister school SMP PGRI 3 Denpasar di tingkat Sekolah Dasar (SD). Ada delapan SD yang menerima penghargaan itu yaitu, SDN 1 Pemecutan, SDN 7 Pemecutan, SDN 10 Pemecutan, SDN 11 Pemecutan, SDN 17 Pemecutan, SDN 18 Pemecutan, SDN 21 Pemecutan, dan SDN 29 Pemecutan.
‘’Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dan kontribusi yang luar biasa dalam program-program SMP PGRI 3 Denpasar, keikutsertaan sekolah dasar ini telah memperkuat kerja sama pendidikan, memperkaya pengalaman belajar, serta mempererat hubungan antar komunitas sekolah,’’ kata Chandra Widayanti.
Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar, I Nengah Madiadnyana, dengan bangga mengatakan SMP PGRI 3 Denpasar penuh kreatif dan pantas menjadi sekolah unggulan PGRI di Denpasar, bahkan di Bali. Yayasan memberi apresiasi positif atas kerja keras stakeholder sekolah mengadakan Spinter (Spiga Entrepreneurship) yang sekaligus dirangkai dengan pelaksanaan Simathic (Spiga Science and Mathematic Competition) dan Spiga Creativity.
Kegiatan ini, kata Madiadnyana, sangat luar biasa sebagai bukti SMP PGRI 3 Denpasar selalu hidup dan penuh inovasi. Inovasi dan kreativitas seperti ini perlu dilanjutkan untuk membangkitan semangat berprestasi siswa. Apalagi saat ini persekolahan PGRI banyak dipimpin kasek muda yang energik dan penuh inovasi.
Apresiasi juga disampaikan Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Putu Gede Astara. Menurut Agung Astara, kegiatan Spiga Entrepreneurship ini merupakan wujud nyata dari komitmen SMP PGRI 3 Denpasar dalam menciptakan generasi muda yang kreatif dan berdaya saing. Kegiatan ini sekaligus membentuk jiwa wirausaha yang Tangguh, berani dan mandiri.
Demikian pula pada kompetensi sains dan matematika pada kegiatan Science and Mathematic Competition, sambung Agung Astara, menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan intelektual. Pun pada Spiga Creativity menggambarkan pentingnya seni dan budaya dalam kehidupan. ‘’Lewat kegiatan ini, kita diajak untuk menyeimbangkan kemampuan intelektual dengan nilai estetika dan ekspresi kreatif,’’ pungkas Agung Astara. tra