POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Beberapa hasil lembaga survei yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud selalu nomor 2 di bawah Prabowo-Gibran, mendapat perhatian khusus Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. Dia menilai saat ini hasil survei sudah berubah fungsi menjadi alat pemenangan, bukan sebatas untuk mengukur keterpilihan satu calon.
“Itu survei dipakai sebagai alat pemenangan,” serunya usai konsolidasi internal PDIP untuk pemenangan paslon Ganjar-Mahfud di Bali, Rabu (22/11/2023).
Hasto mengaku memakai hasil survei dari lembaga kredibel. Hanya, dia tidak merinci lembaga dimaksud. Menurutnya, apa terjadi pada Pilpres 2024 sama dengan Pilpres 2009 ketika terdapat tiga pasang calon. Kemudian muncul narasi agar 1 putaran, dan survei dipakai sebagai alat pemenangan. Survei pun dikatakan bisa diintervensi dulu.
“Misalnya dibagikan beras, kan sudah ada dibagikan beras bergambar Prabowo-Gibran. Bagi kami, komitmen terhadap rakyat ditunjukkan dari kepemimpinannya. Pak Ganjar adalah Gubernur tercepat menurunkan tingkat kemiskinan, bisa tidur di rumah rakyat dan menyerap aspirasi apa dikehendaki rakyat,” jawabnya. Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jaya Negara, yang mendampingi saat wawancara, hanya menunduk menyimak jawaban Hasto.
Mengenai pernyataan Ganjar yang memberi nilai 5 atas penegakan hukum di Indonesia terkesan meremehkan Mahfud sebagai Menkopolhukam saat ini, Hasto mengklaim blusukan Ganjar konsentrasi untuk gerakan cepat. Untuk mewujudkan Indonesia Unggul, penegakan hukum itu harus dengan dengan memberantas korupsi. “Itu spirit reformasi, kita lawan korupsi, kolusi dan nepotisme. Prof. Mahfud jadi Menkopolhukam menjalankan itu sebaik-baiknya. Semua setuju antikorupsi, tapi mana yang konsisten?” jawabnya.
Didesak tanggung jawab Mahfud atas nilai 5 oleh Ganjar itu, Hasto malah menyebut Mahfud ada prestasi lebih baik daripada pejabat Menkopolhukam sebelumnya. Mahfud punya keberanian, dan punya respons atas pengaduan masyarakat. Banyak kasus yang diselesaikan oleh Mahfud.
Terkait baliho caleg PDIP di Bali ada tidak lagi berisi foto Jokowi, Hasto menilai baliho sebagai cerminan suara rakyat. PDIP hanya memberi instruksi tunggal: turun ke bawah menangkan PDIP dan Ganjar-Mahfud. “Nggak ada perintah (hilangkan foto Jokowi) begitu,” tepisnya.
Bahwa Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar membantah ada tekanan-tekanan seperti diklaim Hasto sebelumnya, dia mendaku sudah komunikasi dengan Muhaimin atau Cak Imin ketika di Universitas Muhamadiah Jakarta. Komunikasi dilakukan supaya tidak ada tekanan-tekanan. “Jadi, apa disampaikan Mas Anies dan Cak Imin dalam rangka mengurangi tekanan itu. Saya langsung komunikasi dengan Tim Amin, bukan dengan Anies atau Nasdem. Bisa pahami itu, karena sebenarnya semua menghindari tekanan-tekanan yang tidak perlu. Kami konsentrasi ke pemenangan di basis PDIP, di Bali,” kelitnya.
Untuk target menang 95 persen di Bali, Hasto berujar putra sulung Bung Karno, Guntur Soekarnoputra, sudah turun gunung dengan semangat Tohpati, ini yang akan menggerakkan kemenangan. “Artinya Ganjar-Mahfud ini yang terbaik untuk rakyat. Pendidikan, keluarga, pengalaman, turun ke bawahnya. Yakin Bali menang, semesta sudah berbicara. Di Solo ada beringin roboh, patung roboh, politik kita itu ada spiritualitas,” pungkasnya. hen