Progres Pembangunan SMPN 17 Denpasar Capai 92 Persen, Satu-satunya Sekolah Dilengkapi AC di Setiap Kelas

PROGRES pembangunan SMPN 17 Denpasar per 29 September 2025 sudah mencapai 92 persen. Foto: tra
PROGRES pembangunan SMPN 17 Denpasar per 29 September 2025 sudah mencapai 92 persen. Foto: tra

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, Lanang Dwija Putra, mengatakan progres pembangunan gedung SMPN 17 Denpasar telah mencapai 92,085 persen per 29 September 2025.

“Hingga 29 September 2025, progres pembangunan gedung SMPN 17 Denpasar mencapai 92,085 persen. Sementara serapan anggaran telah mencapai Rp32 miliar dari pagu Rp43 miliar,” kata Lanang, Selasa (30/9/2025).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Lanang mengatakan, dengan demikian kemungkinan gedung SMPN 17 Denpasar bisa selesai lebih cepat, sekitar pertengahan atau akhir November 2025. Rencananya pemelaspasan dilakukan 4 Desember. Namun pemanfaatan gedung untuk belajar diakui bergantung dari pengelola sekolah.

‘’Yang masih tersisa saat ini kurang untuk eksterior, taman, pagar, serta penataan halaman. Tapi untuk ruang kelas sendiri, sudah selesai,’’ ujarnya.

Ia menyebutkan, setiap ruang kelas di SMPN 17 Denpasar dilengkapi pendingin (AC) demi kenyamanan belajar siswa. Termasuk ruangan lain juga dilengkapi dengan pendingin. ‘’SMPN 17 Denpasar satu-satunya sekolah yang ada AC di setiap kelas, sedangkan SMPN lain belum,’’ ungkapnya.

Selain itu, SMPN 17 Denpasar yang berlokasi di Jalan Nagasari, Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, juga sekolah pertama yang memiliki rancang bangun dengan melibatkan LPPM Unud sebagai perencana. DED (Detail Engineering Design) atau rancang bangun rinci telah dilakukan pada anggaran perubahan 2024.

Anggarannya lebih dari Rp100 juta, sehingga seharusnya dilakukan dengan proses tender. Namun karena menggunakan jasa konsultan dari LPPM Unud sehingga pola yang digunakan adalah swakelola yang memungkinkan pendanaannya bisa ke universitas.

Menurutnya dengan rancang bangun yang dikerjakan LPPM Unud, telah berdasarkan kajian teknis perguruan tinggi. ‘’Dan hasilnya terlihat seperti sekarang, maka dengan demikian SMPN 17 Denpasar, satu-satunya sekolah SMP yang kapasitas ruangnya sendiri sudah dihitung dengan dimensi kebutuhan sesuai peraturan dan setiap ruang berpendingin,’’ tandasnya.

Sekolah yang juga dirancang memiliki basement pun telah diatur ketinggian bangunan sekolah lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya untuk mencegah kebanjiran. Di sisi timur sekolah ada sungai yang bisa digunakan pengaliran air, jika intensitas air hujan tinggi.

‘’Di sisi barat sekolah, ketinggian bangunan sudah lebih tinggi dari lingkungan sekitar sekitar 80 cm, dan sebelah timur, ketinggiannya hampir 1 meter dibanding lingkungan sekitarnya,’’ jelasnya.

Selain itu, untuk mencegah banjir, pihaknya telah menyiapkan mesin penyedot air. Selain itu ke depan pengelola sekolah juga perlu mengantisipasi kebanjiran dengan pola-pola lain. Selain bangunan, perlengkapan sekolah seperti bangku dan meja pun telah dipesan sebanyak 500 paket. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses