Papan Interaktif Digital Jadi Daya Tarik Baru bagi Siswa Dalam Belajar

SISWA memanfaatkan teknologi Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital dalam belajar di SDN 17 Pemecutan. Foto: ist
SISWA memanfaatkan teknologi Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital dalam belajar di SDN 17 Pemecutan. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Program digitalisasi pembelajaran mulai dieksekusi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sejumlah sekolah di Denpasar mulai menerima Penggunaan teknologi Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital.

Salah satu sekolah di Denpasar yang telah menerima papan interaktif digital (smart board) adalah SDN 17 Pemecutan. Penggunaan teknologi Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital dilaporkan telah menjadi daya tarik baru bagi para siswa dalam belajar.

Bacaan Lainnya

Menurut penuturan Kepala SDN 17 Pemecutan, I Gede Guna Arta, bahwa perangkat ini memacu semangat guru sekaligus siswa. Papan interaktif digital membawa suasana baru dalam kegiatan belajar.

“Perangkat ini membuat pembelajaran lebih atraktif dan bermakna. Anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan sekaligus mendalam. Kami berharap bantuan seperti ini dapat terus berlanjut untuk kelas-kelas lainnya,” ucapnya, Rabu (1/10/2025).

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama, mengatakan, semua sekolah di Bali, mulai mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK, baik negeri maupun swasta tanpa kecuali, termasuk yang elite, akan mendapatkan Interactive Flat Panel (IFP) atau papan digital interaktif (smart board).

‘’Namun, sekolah yang mengajukan penolakan resmi tidak akan diwajibkan menerima bantuan tersebut,’’ kata Alit Dwitama.

Alit Dwitama mengatakan, IFP termasuk salah satu program pemerintah untuk digitalisasi pembelajaran. Digitalisasi Pembelajaran ini berpijak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

‘’Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan menyediakan layar digital pintar untuk 330 ribu sekolah pada tahun ini sebagai upaya mengatasi kesenjangan dalam penyelenggaraan pembelajaran serta mendukung penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,’’ imbuhnya. 

Menurut Alit Dwitama, berbeda dengan televisi pintar yang hanya menyajikan informasi satu arah atau menampilkan gambar, papan interaktif digital dirancang agar guru dan siswa dapat berkolaborasi langsung menulis, menggambar, hingga berinteraksi melalui layar sentuh. Kontennya bisa berupa teks, video, audio, gamifikasi, bahkan augmented reality.

Penggunaan IFP memungkinkan guru untuk menyajikan materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, ditambah dukungan layanan aplikasi “Rumah Pendidikan”, sehingga siswa lebih mudah memahami dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. ‘’Inisiatif penggunaan teknologi ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern dan efektif,’’ pungkasnya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses