POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Ida Bagus Suryadana, menyampaikan, kurikulum bukan sekadar dokumen yang tersimpan dalam berkas administrasi sekolah. Kurikulum adalah roh pendidikan, peta jalan yang menentukan arah pengembangan karakter, kompetensi, dan masa depan peserta didik.
Hal itu disampaikan Suryadana, saat mewakili Kadisdikpora Kota Denpasar membuka pelatihan penyusunan kurikulum SMP/MTs/SPK/SMPTK Negeri-Swasta se-Kota Denpasar di aula SKB Kota Denpasar, Selasa (28/10/2025). ‘’Program pelatihan sebagai evaluasi dan pengembangan kurikulum secara berkelanjutan, sesuai hasil asesmen dan kebutuhan belajar peserta didik,’’ ujar Suryadana.
Lebih lanjut, Suryadana menyampaikan bahwa pada Kurikulum 2025, salah satu fokus utama adalah penguatan kompetensi berbasis deep learning (pembelajaran mendalam) dan koding (pemrograman). Dua aspek ini diharapkan mampu membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta siap menghadapi tantangan dunia kerja masa depan.
Suryadana juga menekankan pentingnya penguatan nilai karakter melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Materi tersebut dinilai sangat relevan untuk menciptakan lingkungan belajar yang transformatif, inspiratif, dan membentuk karakter unggul pada siswa.
Suryadana menjelaskan bahwa kurikulum yang baik tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga pada proses belajar yang mendalam. Deep learning menurutnya adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep secara menyeluruh, keterampilan berpikir kritis, kemampuan kolaboratif, serta aplikasi pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Nilai-nilai dasar dalam pembelajaran mendalam antara lain kesadaran penuh (mindfulness) dalam belajar: belajar secara utuh, hadir secara mental dan emosional; relevansi dengan kehidupan nyata (meaningful learning): materi pelajaran terhubung dengan pengalaman hidup peserta didik; dan pengalaman emosional positif (joyful learning): pembelajaran harus menyenangkan agar motivasi belajar muncul secara intrinsik.
Ia juga menambahkan bahwa guru sebagai fasilitator belajar perlu mendesain kegiatan pembelajaran yang tidak hanya padat isi, tetapi juga kaya makna. Dengan demikian, siswa tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga matang dalam sikap dan keterampilan.
Selain menyampaikan aspek pembelajaran, Suryadana juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter siswa melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan ini dinilai selaras dengan semangat Merdeka Belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam pendidikan karakter.
Adapun tujuh kebiasaan yang dimaksud adalah: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat. Kebiasaan ini diterapkan secara konsisten baik di rumah maupun di sekolah.
Disdikpora Kota Denpasar, kata dia, berharap melalui kegiatan ini, agar seluruh komponen pendidikan dapat menyerap informasi dan strategi yang diberikan untuk kemudian diimplementasikan secara nyata di sekolah masing-masing. ‘’Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mampu mencetak generasi yang kreatif, berpikir kritis, memiliki integritas, dan siap berkarya. Dan, kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan diri kita sebagai pendidik dan berdampak positif bagi peserta didik di sekolah masing-masing,’’ ujarnya.
Ia meminta peserta pelatihan dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan penuh semangat dan dedikasi. Hasil dari pelatihan ini akan sangat berharga dalam meningkatkan mutu pendidikan. ‘’Semoga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi semua dalam mengimplementasikan,’’ harapnya. tra
























